Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.CO,NUNUKAN- Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara mengusulkan pembangunan bandar udara perintis di Pulau Sebatik, perbatasan Republik Indonesia-Malaysia.
“Itu Insya Allah disetujui masuk RPJMN 2015-2019. Jadi di Sebatik juga kita usulkan ada bandara perintis,” ujar Penjabat Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie, Senin (22/12/2014) di Nunukan.
Pada perkembangannya, Pemerintah pusat juga telah menyetujui penambahan panjang landasan pacu Bandar Udara Nunukan.
“Bandara Nunukan sudah disetujui untuk perpanjangan 600 meter. Kita sesuai perjanjian dengan Menteri Perhubungan, kita menunggu selesainya pembebasan lahan oleh Pemkab Nunukan sepanjang 600 meter,” ujarnya.
Sementara mengenai belum beroperasinya pelabuhan laut yang dibangun di Pulau Sebatik, Irianto mengatakan, hingga kini pembangunan pelabuhan tersebut belum tuntas.
“Jadi itu proyek Kementerian Perhubungan. Kita sudah laporkan kepada Presiden dan Presiden nanti akan meminta penjelasan dari Menteri Perhubungan. Kita meminta itu bisa segera dioperasikan, diresmikan untuk dimanfaatkan,” ujarnya.
Irianto mengaku tidak terlalu mengetahui persis persoalan yang menyebabkan pelabuhan tersebut belum bisa beroperasi.
“Itu kan kegiatan beberapa tahun yang lalu. Nanti silakan pihak Kementerian Perhubungan melakukan evaluasi,” ujarnya.