News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pura di Tabanan Tertimpa Pohon Beringin Berusia Ratusan Tahun

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WARGA menyaksikan proses evakuasi sopir truk yang terjepit di dalam mobilnya akibat tertimpa pohon tumbang di Desa Lampaseh, Montasik, Aceh Besar, Senin (22/12). SERAMBI/BUDI FATRIA

TRIBUNNEWS.COM,TABANAN - Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya mengunjungi tiga lokasi bencana di Kecamatan Penebel, Jumat (26/12/2014).

Didampingi anggota DPRD Tabanan, Nyoman Arnawa, Sanjaya meninjau Pura Prajapati Banjar Cacab, Jangkahan, Desa Biaung, Penebel; kemudian Pura Puncak Batur Jero Gede Tajen, Penebel, dan Pura Batur Pande, Banjar Sunantaya, Penebel.

Dua dari tiga pura mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon beringin berusia ratusan tahun. Kerugian akibat tertimpa pohon beringin itu mencapai Rp 900 juta.

Lokasi pertama yang dikunjungi oleh Sanjaya dan Arnawa adalah Pura Batur Pande.

Bale gong di pura tersebut amblas tergerus air akibat tergerus air hujan.

Sedangkan di Pura Prajapati, ada tiga pelinggih roboh setelah tertimpa pohon beringin yang berusia ratusan tahun. Akibat bencana itu, masyarakat mengalami kerugian hingga Rp 150 juta.

Titik terakhir yang dikunjungi adalah Pura Puncak Batur Jero Gede Tajen. Di sana, tujuh pelinggih juga menjadi korban akibat robohnya pohon beringin yang berusia ratusan tahun. Akibatnya, masyarakat mengalami kerugian hingga Rp 750 juta.

Seorang warga Cacab Jangkahan, Nyoman Oka Arsana berharap, pemerintah memberikan bantuan untuk perbaikan pura yang diempon oleh 124 Kepala Keluarga (KK) ini.

Baik bantuan berupa biaya renovasi hingga alat-alat berat. Pasalnya, waktu yang dimiliki masyarakat untuk melakukan perbaikan hanya sekitar 1,5 bulan.

"Waktu yang kami miliki hanya 1,5 bulan. Mulai dari perbaikan hingga pemelaspasan. Karena nantinya bertepatan dengan Anggarakasih Prangbakat juga akan dilaksanakan pemelaspasan di Pura Dalem setempat," ungkapnya.

Sanjaya mengatakan, musibah ataupun bencana bisa terjadi dimanapun, kapanpun dan menimpa siapa saja.

Untuk itu, dirinya menghimbau kepada masyarakat, bencana janganlah dijadikan sebuah penyesalan.

Ambilah sisi positifnya, karena dengan musibah ini rasa kebersamaan dan gotong royong yang dimiliki masyarakat akan semakin meningkat.

"Saya bangga dengan kebersamaan yang dimiliki masyarakat. Karena Tuhan tidak akan pernah memberikan cobaan di luar kemampuan dari umatnya," ungkapnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini