Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Usianya sama tua dengan usia Indonesia. Tapi semangat Waljinah, maestro keroncong Indonesia itu masih terus membara.
Hal ini terlihat saat anggota Komisi IV DPRD Kota Solo berkunjung ke kediamannya di Jalan Parang Cantel Mangkuyudan, Purwosari, Laweyan, Kamis (8/1/2015).
Penyanyi keroncong yang mengawali kariernya sebagai juara pertama Bintang Radio Indonesia pada 1965 ini, sedang terbaring sakit di rumahnya.
Meski kondisi kesehatannya menurun, suara Waljinah tetap merdu didengar saat para anggota DPRD memintanya untuk menyanyi lagu Walang Kekek.
"Walang kekek mencok neng tenggok. Mabur maneh mencok neng pari," begitu lirik lagu yang dinyanyikan Waljinah.
"Sakniki suarane rodok keder (sekarang suaranya agak bergetar, red)," ungkap Waljinah kepada mereka yang menjenguknya.
Waljinah terakhir bernyanyi di depan umum saat acara tahun baru di Kusuma Sahid Prince Hotel (KSPH) Solo. Namun itu pun hanya satu lagu.
"Saat itu cuma diundang ke acara Bintang Solo, tetapi rasanya gatel ingin nyanyi. Apalagi saat mendengar lagu favorit saya Yen Ning Tawang Ono Lintang," ujarnya.
Beberapa tahun terakhir kondisi kesehatan Waljinah memang terus menurun. Dua bulan yang lalu Waljinah harus terbaring di tempat tidur karena sakit di lambungnya.
Nenek delapan cucu ini harus mendapat perawatan intensif dua atau tiga hari sekali. Sehingga dokter harus mengunjunginya untuk mengecek kesehatan.