Laporan Reporter Tribun Jogja, Yoseph Hary
TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Hasil uji laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates menunjukkan bahwa ribuan burung puyuh dan jenis unggas lainnya di Lendah yang mati mendadak beberapa waktu lalu positif terkena virus flu burung atau avian influenza.
Kepastian itu diungkapkan Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan Kulonprogo, Endang Purwaningrum, Kamis (8/1/2015). Menurutnya, laporan dari BBVet baru saja disampaikan, berdasarkan uji terhadap sampel burung puyuh mati yang dikirimkan ke laboratorium pada Selasa lalu.
"Petugas PDRS (Participatory Disease Surveillance Response) Drh Ambar Widuri telah memperoleh laporannya, hasilnya positif," kata Endang.
Kematian ribuan unggas tersebut terjadi di Lendah, tepatnya di peternakan milik Ponijo (75), warga Dusun Sedan, Desa Sidorejo, Senin (5/1/2015). Setidaknya 3.500 burung puyuh di peternakannya mati mendadak, setelah sebelumnya diawali dengan kematian enthog dan ayam miliknya. (Baca: 3.000 Ekor Burung Puyuh Mati Mendadak)
Petugas datang ke lokasi peternakan untuk mengidentifikasi. Saat itu rapid test di lokasi menunjukkan hasil negatif. Namun, rapid test itu diperkirakan belum sempurna, sehingga petugas mengirimkan sampel bangkai burung puyuh ke BBVet untuk memastikannya.
Pasalnya, petunjuk di lapangan menyebutkan bahwa unggas tersebut mati dengan ciri-ciri sebagaimana serangan flu burung. Setelah penelitian di BBVet, kemarin Dinas Peternakan menyatakan sesuai hasil laboratorium bahwa unggas mati akibat positif virus flu burung.