News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Petani di Sinjai Kini Tidak Tertarik Lagi Mengembangkan Tanaman Kopi

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja mempersiapkan kayu untuk bahan bakar di salah satu tempat pengolahan biji kopi secara tradisional di Desa Ie Masen Ulee Kareng, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, Senin (25/3/2013). Permintaan kopi yang diolah secara tradisional masih sangat diminati karena dianggap memiliki cita rasa tersendiri. SERAMBI/M ANSHAR

Laporan Wartawan Tribun Timur, Syamsul Bahri 

 TRIBUNNEWS.COM.SINJAI - Petani di sejumlah kecamatan di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan, kini tidak tertarik lagi mengembangkan tanaman perkebunan kopi. 

 " Petani di sini tidak lagi merawat kopinya dan rata-rata kopi yang saat ini ditanam tahunan bahkan ada belasan tahun lalu," kata Lukman salah seorang petani di Kecamatan Sinjai Borong, Minggu (11/1/2015).

 Alasan petani tidak tertarik lagi menanam kopi karena harga tanaman perkebunan tersebut harganya rendah dan tak mampu meningkatkan kesejahteraan petani. 

 Di Sinjai ada beberapa kecamatan yang cocok untuk tanaman kopi, seperti Kecamatan Sinjai Borong, Kecamatan Sinjai Selatan, Sinjai Tengah, Sinjai Barat dan Kecamatan Bulupoddo. 

 Sebelumnya pihak Ford Foundation menyampaikan bahwa diperkirakan tahun 2020 kopi akan habis di Indonesia dan negara ini akan mengimpor kopi dari negara lain. Disebabkan petani tidak bergairah lagi tanam kopi karena harga rendah. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini