Laporan Wartawan Tribun Jambi, Awang Azhari
TRIBUNNEWS.COM, KUALA TUNGKAL - Kualitas jaring belat yang dibagikan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Tanjab Barat mulai dikeluhkan oleh nelayan. Alat penangkap yang baru saja didapat di 2014 itu, kini sudah banyak yang rusak, sehingga kuat dugaan yang dibeli dengan dana APBD 2014 itu berkualitas rendah.
Seperti yang disampaikan sejumlah penerima bantuan di RT 7 Parit IV Kelurahan Kampung Nelayan. Di sana jaring-jaring yang dibagikan kini sudah tak lagi berfungsi maksimal karena koyak, meski umurnya belum setahun.
"Jaringnya sudah banyak yang koyak, padahal baru tahun 2014 kemarin,” kata seorang nelayan yang mewanti agar namanya tak ditulis.
Bukan cuma jaring belat yang dikeluhkan, alat pengolahan kerupuk yang di salurkan DKP juga dikeluhkan, namun yang ini bukan soal kualitas, melainkan tidak meratanya pembagian.
Menurut pengakuan warga, ada beberapa orang di RT sebelah mendapatkan alat tersebut dobule, sementara di RT 7 Parit IV tidak mendapatkan bantuan sama sekali. "Kita kecewa jugalah dengan pemerintah ini, di RT 9 dapat semua bahkan ada yang doble, disini tidak ada sama sekali,” keluh warga.