TRIBUNNEWS.COM.LHOKSUKON - Kelompok penculik akhirnya membebaskan Rizal Fahmi (28), warga Desa Ampeh, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara yang diculik sejak 4 Februari lalu sekitar pukul 00.30 WIB di kawasan Tanah Luas. Ia dibebaskan Kamis (12/2/2015) sore setelah ditebus sebesar Rp 75 juta.
Tebusan terhadap Rizal Fahmi yang merupakan anak orang miskin itu justru lebih besar Rp 5 juta dibanding tebusan terhadap Faisal (26), warga Desa Alue, Kecamatan Tanah Luas, yang diculik serentak bersama Rizal. Faisal dibebaskan Minggu (8/2) lalu, setelah ditebus keluarganya Rp 70 juta.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dua sekawan itu diculik saat naik sepeda motor di kawasan Tanah Luas. Begitu dihadang, keduanya diperintah turun, lalu dilarikan ke pinggiran hutan Aceh Utara. Sehari kemudian dipindahkan ke kawasan Aceh Timur. Sepeda motor mereka pun dirampas.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Serambi, Jumat (13/2/2015) kemarin, setelah Faisal dibebaskan, kelompok penculik gencar mengancam keluarga Faisal agar menyediakan uang untuk menebus Rizal Fahmi.
Para penculik sengaja tidak meminta uang tebusan itu dari keluarga Rizal Fahmi yang mereka ketahui miskin, meskipun Fahmi mereka jadikan sebagai jaminan.
Kelompok penculik itu terus mengancam M Husen (50), ayah Faisal, supaya menyediakan lagi uang Rp 75 juta, agar Fahmi dibebaskan. Pelaku bahkan mengancam jika keluarga Faisal tidak menyediakan uang tebusan, maka kelompok itu akan menculik lagi anggota keluarga M Husen yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS).
Dua hari setelah Faisal dibebaskan, Marliah (60) sempat berkomunikasi via handphone dengan anaknya, Fahmi. Ia sempat mendengar suara satu satu penculik menyebutkan bahwa tebusan itu mereka minta dari orang tua Faisal. “Nyan kon urusan kah (Uang tebusan itu bukan urusan kamu),” kata Marliah meniru ucapan yang dia dengar saat berkomunikasi melalui hp anaknya.