TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO - Korban tewas akibat kecelakaan Bus Sang Engon di Tol Jatingaleh, Semarang bertambah satu. Data yang diterima posko di Kecamatan Dander, satu korban tewas baru adalah Muhammad, warga Dander.
Hal ini dibenarkan salah satu petugas posko yang saat itu menempel pengumuman duka tersebut. Masing-masing jenazah nantinya akan diurus oleh tiga petugas
Pihak Kecamatan Dander mendapat bantuan personel dari daerah lain.
"Karena kurang personel, yang mengurusi jenazah dibantu dari desa lain," kata Podho, petugas yang biasa menangani kematian warga Desa Dander.
Korban asal Dander akan dimakamkan di lima tempat pemakaman umum yakni Redoyo, makam Ngolo Joyo, Makam Jepar, dan di makam Raden Ayu Jamus.
Diberitakan sebelumnya, Bus Sang Engon B 7222 KGA mengalami kecelakaan di jalan tol lingkar Jangli, Jatingaleh, Semarang diduga keliru ambil lajur.
Bus warna abu-abu itu masuk dari pintu tol Manyaran ke arah lajur tol Tembalang.
"Harusnya kalau bus dari Pekalongan mau balik ke Bojonegoro, bus itu ambil lajur Manyaran ke arah pintu tol Gayamsari.
Saat ini sopirnya masih hidup tapi mengalami luka dan sedang dirawat di RS Bhayangkara Semarang," kata Kapolda Jateng, Irjen Nur Ali.
Sebanyak 16 korban meninggal kecelakaan bus maut Sang Engon di Tol Lingkar Jangli, Kota Semarang, belum teridentifikasi semuanya.
Dari informasi yang dihimpun Tribun Jateng (Tribunnews.com Network) di RS Bhayangkara, sebanyak 10 orang dari 16 korban meninggal teridentifikasi. Enam orang jenazah di RSUP dr Kariadi, sedangkan 10 lainnya di RS Bhayangkara.
Enam korban yang berhasil diidentifikasi di RS Bhayangkara yaitu Sumarsih, Salfiyah, Syarif Hidayatullah (Koordinator Rombongan), Abdul Ghofur, Hadi dan Sumisih.
Masih ada empat jasad lainnya yang di RS Bhayangkara yang belum teridentifikasi.