Laporan Wartawan Surya, M Taufik
TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO - Sebelum kecelakaan di Tol Jatingaleh, Semarang, rombongan bus Sang Engon dikabarkan mandi dulu di Sendang Kalimah, Toyibah, Magelang.
Mbah Podho, sesepuh Desa Dander yang kerap mengurus rombongan membenarkan jika usai mengikuti pengajian di Habib Lutfi, Pekalongan selalu mampir ke tempat itu.
"Itu sendang peninggalan almarhum Kiai Mangli. Biasanya, setelah istighosah atau ngaji di Pekalongan selesai, rombongan berangkat ke Magelang untuk mandi di sana. Memang terkenal khasiatnya bagus," tutur Mbah Podho yang saat kejadian tidak ikut dalam rombongan.
Selesai mandi di Sendang itu, rombongan dari Bojonegoro pulang. "Kalau pas kecelakaan ini dalam perjalanan pulang, berarti sudah habis mandi di sendang," imbuhnya.
Podho adalah ustad di Dander. Selain mengajar ngaji, mereka juga biasa menjadi penceramah di acara-acar pengajian di sejumlah daerah di Bojonegoro dan sebagainya.
Akibat kecelakaan itu, 18 anggota rombongan tewas. 11 korban tewas asal Dander itu adalah Sumisih, Maryati, Sumarsih, Nanda, Sukeni, Wartini, Bima, Mutmainah, Syarif, dan Sutarsini.
Tujuh korban lainnya, Maryadi asal Kecamatan Kapas, Selfiah asal Padangan, Hadi asal Tambakrejo, Hadi P (kernet) asal Nganjuk, Abdul Ghofur asal Balen, Hamili Nurrohim asal Balen, dan Nurjanah asal Purwodadi.
Bus PO Sang Engon mengalami kecelakaan tunggal di jalan Tol Jatingaleh Semarang, Jumat (20/2/2015).
Bus itu mengangkut rombongan haji Bojonegoro, yang baru saja mengikuti pengajian di Pekalongan. Mereka dari Pekalongan menuju Bojonegoro melewati Semarang.
Bus itu nyungsep di ruas tol lingkar Jangli KM 9-600, Jatingaleh, Tembalang.