TRIBUNNEWS.COM, MAGETAN - Dilematis, di saat rakyat susah karena harga beras melambung hingga mencapai Rp 12.000 per kilogram. Petani di wilayah Kabupaten Magetan justru bersorak karena harga gabah kering sawah (GKS) laku Rp 4000 - Rp 4500 per kilogram. Harga GKS ini tertinggi dibandingkan Panen Raya sebelumnya.
"Panen lalu harga gabah basah (dari sawah atau GKS) paling tinggi Rp 2.500 per kilogram atau Rp 250 ribu per kuintal. Panen sekarang ini, harga gabah kering sawah bisa laku Rp 4000 - Rp 4500 per kilogram,"kata Pairin, petani warga Dusun Pulutan, Desa Baleasri, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Minggu (1/3/2015)
Menurut Pairin, dengan harga gabah kering sawah (GKS) Rp 4.500 per kilogram, otomatis harga beras sangat tinggi.
"Mestinya dengan harga gabah kering sawah sebesar Rp 4500 per kilogram atau Rp 450 ribu per kuintal itu, harga beras antara Rp 9000 per kilogram dan paling tinggi Rp 10.000 per kilogram. Kalau sampai harga beras di atas Rp 10.000, itu artinya ada pedagang yang bermain,"kata dia.
Selain harga jual gabah membaik, lanjut Pairin, hasil panen raya ini kali juga mengalami peningkatan. Kalau sebelumnya, dari tanah sawah seluas kurang dari 1/4 hektar yang dimiliki itu, hanya menghasilkan GKS sebanyak 8 kuintal. Namun, panen ini bisa dapat 10 kuital.
"Alhamdulillah, rata-rata hasil panenan petani di sini meningkat, ini berkah. Sudah harga membaik, hasil panen juga meningkat,"kata Pairin.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Kadisperta) Kabupaten Magetan Ir Edy Suseno, menyebutkan harga gabah ini kali merupakan yang tertinggi dan terbaik. Karena selama bertahun tahun harga gabah selalu tidak bisa diprediksi dan cenderung merosot.
"Tanaman padi petani pada Panen Raya ini sangat sukses. Selain hasil melimpah, harga Gabah Kering Sawah (GKS) cukup tinggi dibadingkan panenan tahun tahun sebelumnya,"kata Edy Suseno, Minggu (1/3/2015).
Penulis: Doni Prasetyo
Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok.
LIKE Facebook Page www.facebook.com/SURYAonline
FOLLOW www.twitter.com/portalSURYA