Rama sempat dirawat disana selama 16 hari, bahkan mendapatkan perawatan intensif dan akhirnya divonis radang otak oleh dokter.
"Rama harus rutin meminum obat dan menjalani terapi di RSJ Soedjarwadi, Wedi," tuturnya.
Beruntung mereka bisa menggunakan Jamkesmas untuk pembayaran rumah sakit, sebab pekerjaan Mardiningsih sebagai pemayet dan suaminya yang kerja serabutan. Keduanya merasa berat dalam mengatasi biaya pengobatan Rama.
Sejak dua tahu menjalai terapi, menurut Mardiningsih ada kemajuan pada anaknya. Namun demikian, dirinya mengkhawatirkan masa depan Rama ketika besar nanti, apalagii mengingat penghasilan dirinya dan suaminya yang tak pasti.
Kepala Dusun (Kadus) I Pengkol Sutarja, menyatakan keprihatinannya. Meskipun telah mendapatkan banyak bantuan, namun kondisi Rama tak kunjung menemui kesembuhan. Terlebih lagi, pada kondisi Mardiningsih dan Widodo yang jauh dari kecukupan.
"Saya sangat prihatin akan keadaan Rama, padahal sudah pihak desa telah membantu dengan berbagai cara. Namun keadaannya hanya begitu-begitu saja. Terutama dengan keadaan keluarga yang pra-sejahtera," ujarnya.
Kedepan, ia berharap agar banyak pihak yang peduli, terutama untuk masa depan Rama. (Padhang Pranoto)