News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Orang Kaya di Surabaya Banyak yang Jadi Pencuri Air PDAM

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pelanggan air PDAM Surabaya kelas menengah ke atas mendominasi kecurangan yang menimbulkan kerugian.

Untuk tahun 2014 lalu dari nilai kerugian akibat kecurangan mencapai Rp 2,123 miliar sekitar 75 persen dilakukan pelanggan perumahan kelas menengah ke atas.

Manager Penertiban PDAM Surya Sembada, Nanang Adi Sucipto mengatakan, untuk jumlah air yang hilang akibat tindakan kecurangan selama tahun 2014 mencapai 583.790 meter kubik dari sekitar 1.613 kasus pelanggaran kecurangan.

Secara keseluruhan, nilai kerugian akibat kecurangan pelanggan PDAM untuk tahun 2014 mengalami kenaikan sekitar 30 persen dari tahun 2013.

"Tren seperti itu jelas tidak baik sehingga bisa merugikan PDAM, maka dari itu kami senantiasa meningkatkan pengawasan dan kontrol semuanya," kata Nanang, Rabu (4/3/2015).

Dijelaskan Nanang, tingginya tindakan kecurangan oleh pelanggan kelas menengah keatas terutama pelanggan perumahan elit tersebut lebih disebabkan oleh keinginan penghematan membayar tagihan rekening.

Terlebih lagi, lokasi perumahan yang jauh dari pemukiman warga sangat memungkinkan pelanggan dari rumah menengah ke atas itu melakukan kecurangan.

"Untuk itulah, pelanggan dari rumah menengah ke atas selalu ingin membayar tagihan rekening air lebih murah. Dan melakukan kecurangan itu jalan keluar dilakukan penghematan," tandas Nanang.

Sedangkan Humas PDAM Kota Surabaya Ari Bimo Sakti menambahkan, tingginya tingkat pencurian air PDAM sekarang ini karena banyak orang kaya tergiur dengan dengan penawaran orang tidak bertanggung.

Orang ini katanya mampu membuat pemilik rumah membayar tarif PDAM lebih murah meski dipakai berapa pun.

"Kami saat ini sedang menelusuri siapa sih yang menawarkan jasa seperti itu. Rata-rata pemilik rumah yang terbongkar modus pencuriannya enggan berterus terang soal oknum tersebut," kata Ari Bimo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini