TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Joko Santoso, bandit asal Malang yang tewas ditembak polisi, Selasa pagi (17/3/2015) ternyata merupakan bandit kelas kakap.
Dia merupakan otak di kelompoknya dan Joko juga tak segan-segan membunuh korbannya.
Saat beraksi di Pasuruan, misalnya, seorang perempuan tewas karena kepalanya dilempar dengan bom bondet oleh Joko. Korban dibegal di jalan dan karena melawan langsung dibondet.
Hal itu diungkap anggota Tim Cobra Polda Jatim pada Selasa (17/3/2015).
"Korbannya sampai kepalanya pecah," ujar dia sambil menunjukkan foto korban perempuan.
Selain itu, Joko dan komplotannya pernah memperkosa perempuan yang dirampoknya.
Padahal, perempuan yang menjadi korban ini merupakan pengantin baru.
Tak hanya itu, Joko juga kerap melakukan perbuatan sadis lain terhadap para korbannya.
Membunuh korban dalam perampokan brankas di Tulungagung, membacok korbannya di Gresik, dan sebagainya.
"Dia ini pelaku lama. Sudah lima kali keluar masuk penjara. Dia memiliki kelompok yang berjumlah sembilan orang," tambah Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono.
Dari sembilan orang kelompoknya itu, yang menjadi otak ada dua. Yakni Joko dan Mat Sapi. Keduanya sudah tewas ditembak mati petugas Subdit Jatanras Polda Jatim.
Sedangkan tujuh anggotanya, satu bernama Faisol juga tewas ditembak petugas Polres Magetan.
Anggota lain, Kuswanto alias Gurut ditangkap Polda Jatim. Romli ditangkap Polres Magetan, Widodo tertangkap di Malang, dan Sutikno diringkus petugas Polres Pasuruan Kota. "Ada dua yang masih buro, yakni UN dan YD," sambung Awi.
Setiap kali beraksi, mereka selalu berkelompok. Mereka berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain mencari sasaran.
Termasuk merampok rumah, membegal mobil, truk dan sebagainya di jalan. Dan semua bandit ini tergolong sadis, tak segan-segan melukai korban yang berusaha melawan.