Laporan Wartawan Tribun Timur, Chaerul Fadli
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sulawesi Selatan mengharapkan kompensasi dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Biaya tersebut ditujukan untuk mendukung biaya operasi nelayan.
Sebab, biaya yang dibutuhkan untuk menangkap ikan lebih banyak dibandingkan hasil penjualan. Terlebih dengan hadirnya penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah.
Perubahan harga BBM membuat kenaikan harga sekitar Rp 500 dari harga sebelumnya. Kendati demikian, KTNA Sulsel belum merumuskan jumlah dana kompensasi yang diharapkan.
"Untuk melaut selama tiga hari, nelayan membutuhkan sekitar 100-150 liter solar. Dengan adanya kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak), biaya operasi semakin meningkat. Jumlahnya tidak sebanding dengan hasil penjualan ikan," ujar ketua KTNA Sulsel, Muhammad Asri, Senin (30/3/2015).