Laporan Wartawan Tribunnewsbatam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BINTAN- Pos Polisi KM 10 Tanjungpinang sempat heboh melihat seorang pria berinisial BN babak belur setelah dikeroyok WA dan beberapa rekanya di sekitar Perumahan KM 10 Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (31/3/2015) sekita pukul 22:00 WIB.
Cerita punya cerita, ternyata korban yang babak belur tersebut diketahui baru saja dipukul WA karena BN membawa LI yang tak lain istri WA.
Seorang saksi mata yang berada di sekitar Pos Polisi KM 10 mengatakan, korban dibawa tiga orang ke pos tersebut dengan keadaan sudah babak belur. Setelah diantar disana, ketiga peria tersebut langsung pergi meninggalkan korban begitu saja.
"Dia itu dipukul suami wanita yang dia bawa. Mungkin suaminya geram karena istrinya dibawa oleh orang lain. Kena palasahlah kawantu," sebut seorang tukang parkir tak jauh dari Pos Polisi KM 10 Tanjungpinang.
Lebih lanjut diceritakanya, di Pos Polisi, LI sempat marah-marah dengan suaminya karena tidak terima BN dipukuli hingga babak belur. LI yang sakit hati selingkuhannya babak belur, akhirnya ia mengatakan alasannya melakukan perselingkuhan tersebut.
"Kau selingkuh aku juga bisa selingkuh lah," ucap tukang parkir itu menirukan perkataan LI.
Di pos Polisi, pasangan suami istri sempat beradu mulut. Perkelahian tersebut sempat menarik perhatian warga disana. Tak heran, warga yang penasaran langsung berbondong-bondong datang melihat apa yang terjadi.
"Jadi tontonan wargalah mereka berkelahi. Tapi tadi sudah ada polisi," tambahnya.
Selang berapa menit, anggota Polsek Tanjungpinang Timur datang ke Pos Polisi Km 10 dan membawa kedua orang yang sedang berselingkuh itu. Namun sayang, WA sudah duluan pergi meninggalkan lokasi. Polisi hanya membawa BN dan LI
Sesampai di Polsek, polisi lalu menelepon WA dan menyuruhnya datang ke Polsek Tanjungpinang Timur untuk menjelaska permasalahan yang terjadi. Keduanya diproses oleh pihak kepolisian atas kasus perselingkuhan yang berimbas pemukulan tersebut.
Saat di konfirmasi awak media, Kapolsek Tanjungpinang Timur AKP Agung Yudhiawan mengaku tidak mengetahui adanya kejadian tersebut. Bahkan ia mengatakan tidak ada laporan dari anggotanya kalau ada kejadian dan dibawa ke Polsek malam itu.
"Gak tahu, saya sudah tanya juga sama kanit dan anggota yang lain. Gak ada kejadianya," sebut Agung.
Saat kejadian, beberapa awak media sempat mengikuti dan melihat ketika korban tengah membuat laporan. Ketika itu, petugas SPK mengatakan mereka akan dimintai keterangan terlebih dahulu.