TRIBUNNEWS.COM, ATAMBUA – Jonathan Fin Meta, warga Kelurahan Fatubenao, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil menemukan mortir jenis pelontar granat buatan Uni Soviet saat akan mengumpulkan batu di Sungai Fatubenao.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT, Ajun Komisaris Besar Polisi Agus Santosa mengatakan, mortir PGI itu jenis Louncher 90, tahun pembuatan 1939-1941.
“Ketika sedang melakukan pengumpulan batu di sungai Fatubenao, Jonatan melihat sebuah benda asing. Ketika diangkat, ternyata benda itu adalah sebuah mortir. Sehingga Jonatan kemudian melaporkan hal tersebut ke anggota Polres Belu yang sedang melaksanakan pengaturan lalu lintas,” kata Santosa.
Setelah menerima laporan itu, anggota Polres Belu kemudian meminta bantuan ke Satuan Gegana Brimobda Kompi A, Atambua. Selanjutnya benda itu diamankan.
“Pelontar granat yang berbentuk bulat panjang dan masih dalam kondisi aktif, lalu diamankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dugaan sementara, mortir tersebut peninggalan perang dunia ke- II,” ujar Santosa.