TRIBUNNEWS.COM, BALI - Disebutkan, Febyanti Herewila bertemu Andrew di Lapas Kerobokan, Bali pertama kali pada suatu waktu di tahun 2012 lewat seorang teman.
Kala itu, Feby sapaannya sedang mengunjungi LP untuk menjalankan sejumlah program di LP dalam perannya sebagai penginjil.
Sejak di penjara pada tahun 2005, Andrew sendiri serius belajar teologi karena suatu saat ingin menjadi pendeta kristiani.
Andrew dan Feby memulai hubungan serius mereka pada awal 2014.
Feby kemudian secara rutin mengunjungi Andrew sejak itu.
Berbicara kepada The Daily Telegraph, Feby mengaku ia benar-benar mencintai Andrew.
Oleh karena itu, ia bersedia dinikahi Andrew kemarin, Senin (27/4/2015) kendati mengetahui bagaimana nasib Andrew dalam waktu dekat.
“Saya mencintai dia apa adanya. Dan saya melihat sendiri apa yang dia (Andrew) kerjakan untuk orang lain selama di dalam penjara. Itu yang membuatku makin mencintainya,” kata Feby.
“Jika anda bertanya mengapa saya benar-benar mencintainya, itu karena ia memiliki kelemahan tetapi sekaligus punya banyak hal baik. Saya terima dia seperti apa adanya. Saya juga bangga dengan dia,” tutur Febyanti.
Seperti diketahui, menjelang eksekusi, terpidana mati kasus kepemilikan Narkoba asal Australia, Andrew Chan menggelar pernikahan sederhana dengan kekasihnya Febyanti Herewila di Lapas Besi, Nusakambangan, Senin (27/4/2014).
Berdasarkan pengakuan Michael Chan, adik dari Andrew Chan, mereka menikah dengan disaksikan oleh keluarga dekatnya.
"Tadi ada sedikit perayaan di dalam, kakak saya dan Feby menikah," tutur Michael Chan di dermaga Wijaya Pura.
Michael menuturkan pernikahan tersebut membuat keluarganya bahagia, meskipun saat pertama kali melihat Andrew di ruang isolasi, keluarga sangat bersedih.