TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Puluhan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Jombang merayakan kelulusan dengan mengenakan baju adat.
Mulai adat Jawa, Papua, NAD (Nagroe Aceh Darusalam), NTB (Nusa Tenggara Barat), dan hingga wilayah lainnya di Indonesia, Rabu (29/4/2015).
Acara ini sekaligus bentuk penolakan kabar bakal digelarnya pesta bikini di Jakarta.
Sejak pagi, para siswa itu sudah berderet di kursi yang disediakan.
Selanjutnya, mereka naik ke panggung untuk berlenggak-lenggok.
Bukan hanya itu, para siswa yang mengenakan baju adat itu juga dicecar sejumlah pertanyaan oleh dewan juri.
Materinya, sesuai dengan adat yang mereka kenakan. Para penonton yang memadati lapangan MAN Jombang pun menyambut dengan sorak-sorai bersahutan.
Terakhir, mereka menyusuri depan ruang kelas untuk kembali memperagakan busana adat yang mereka pakai.
Puluhan siswa yang mengenakan pakaian adat tersebut akan dinilai untuk dinobatkan sebagai juara.
"Sebanyak 51 pelajar mengikuti acara fashion show putri Bhineka. Mereka harus mengenakan baju adat," kata Syamsul Ma'arif, Kepala MAN Jombang.
Syamsul menjelaskan, acara fashion show baju adat tersebut sengaja digelar.
Selain untuk perayaan kelulusan, juga menyongsong peringatan HUT MAN Jombang ke-24.
Dipilihnya baju adat, menurut Syamsul, sebagai jawaban atas terkikisnya budaya leluhur di kalangan pelajar. Apalagi, sejak dua pekan terakhir ini ada kabar perayaan kelulusan dengan pesta bikini.
"Tentu saja pesta bikini itu tidak sesuai dengan adat kita. Kita secara tegas menolak. Sebagai jawabannya, kita menggelar pesta baju adat. Harapannya, pelajar di MAN Jombang tetap tetap memahami nilai tradisi dan semakin mencintai NKRI," ujar Syamsul.
Ulifatus Sa'diyah (17), salah satu peserta mengaku senang dengan digelarnya fashion show tersebut. Dengan begitu, dia bisa mengetahui kekayaan khasanah nusantara.