TRIBUNNEWS.COM.BITUNG. Perusahaan energi asal Chin, Guaangxi Aoijin investment Co. Ltd, berencana menanamkan investasi untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap(PLTU) di kawasan industri Bitung, Sulawesi Utara.
Hal tersebut disampaikan Chief Excecutive Office Guangxi, Tianming Li kepada Menteri Perindustrian Saleh Husin saat kunjungan kerja ke Bitung, Kamis (1/5/2015).
Li menjelaskan, pihaknya akan mengajukan kerjasama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan masuk dalam pengembangan proyek pembangunan pembangkit listrik 3.500 Megawat (MW) yang dicanangkan pemerintah. Target Guangxi, membangun sumber listrik 900 MW dibagian timur Indonesia, khusunya wilayah Bitung.
Guangxi menyiapkan anggaran awal Rp 500 miliar untuk pembangunan tahap pertama pembangkit berkapasitas 2x150 MW di Bitung. Selanjutanya, pihaknya akan kembali membangun pembangkit listrik 600 MW sesuai dengan kebutuhan wilayah di Sulawesi Utara, khusunya Manado.
Guangxi menghitung, kebutuhan dana total mencapai Rp 20 triliun. Untuk memuluskan langkahnya, dalam waktu dekat, Guangxi akan mengajukan permohonan perizinan investasi ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Li berharap, pihaknya sudah mulai pembangunan di awal tahun depan dengan masa pengerjaan sekitar 2,5 tahun.”Di awal, kami berencana membangun pabrik di kawasan Bitung. Melihat sumber tenaga listrik yang sangat kurang, kami khawatir nantinya pabrik akan tutup, akhirnya kami memutuskan mengawali investasi dengan membangun PLTU,” jelasnya.
Terkait kepastian niat Guangxi, Senior Manager Humas PLN, Bambang Dwiyanto menjelaskan, akan melihat kembali daftar perusahaan yang sudah mengajukan kerjasama.”Pengajuan investor asal China sangat banyak, saya akan lihat dulu siapa saja yang mau kerjasama, apakah termasuk perusahaan ini atau tidak, saya akan periksa data nya lagi,” jelasnya.(KONTAN/David Oliver Purba )