Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muh Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Bejo Lukmono baru saja merampas ponsel milik korbannya. Lebih dari itu, korban juga dibacok paha, lengan dan dadanya hingga patah tulang karena melawan. Peristiwa itu terjadi di kawasan BSB, Mijen dimana saat itu korban sedang aktif menelepon, sore hari saat lokasi tersebut ramai orang.
Setelah mendapat ponsel rampasan, dia pun membuangnya dengan alasan ingin cari ponsel jenis blackberry. Alasannya, dia punya BB baru saja dibanting oleh ayahnya. Maka dia dendam ingin segera punya BB lagi sebagai penggantinya. Ponselnya dibanting oleh ayahnya karena saat ditelepon oleh ayahnya, Bejo tak mau angkat. Dia pun keluar rumah sambil bawa pisau dapur.
"Ayah saya marah, lalu ambil handphone saya dan dibanting. Katanya saya tidak usah pakai handphone kalau tidak bisa dihubungi," kata Bejo saat gelar perkara di Mapolsek Mijen, Kamis (18/6/2015).
"Memang rencana mau merampas handphone, tidak tahu juga kenapa kepikiran begitu. Spontan saja, mungkin karena saya emosi," ujarnya.
Anggota Polsek Mijen yang mendapat laporan langsung mendatangi lokasi dan memintai keterangan. Identitas Bejo terungkap, tim Reskrim Polsek Mijen mendatangi rumah Bejo di Wates namun Bejo tidak ada di rumah.
Barulah ketika Bejo pulang, ayah Bejo mengatakan dia dicari polisi. Diselimuti rasa takut, akhirnya Bejo menyerahkan diri ke Polsek Mijen.
Kapolsek Mijen, AKP Sapari, mengatakan, Bejo menyerahkan diri ke Polsek Mijen ditemani oleh ayahnya.
"Diantar ayahnya, setelah kami kantongi identitasnya, kami datang ke rumahnya namun pelaku tidak ada. Kami sampaikan ke keluarganya bahwa pelaku baru saja melakukan kejahatan," kata Sapari.
"Saya menyesal Pak, saya meminta maaf kepada korban dan keluarganya. Emosi saya tidak terkendali, saya minta maaf," kata Bejo.