News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Tragis Angeline

Berikut Komunikasi Margriet dan Agus Sebelum Kuburkan Jasad Engeline

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi mengevakuasi jenazah Angeline di belakang rumahnya di Denpasar, Rabu (10/6/2015).

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - "Gus, kok lama Gus?" tanya Margriet mendekati Agus yang sedang mencangkul sebuah liang.

"Sudah bu, sudah selesai." Jawab Agus.

Begitu komunikasi antara Agus Tay Hamba May dan majikannya, Margriet Ch Megawe, dalam sebuah rekonstruksi sebelum Engeline (8) yang sudah meninggal dikuburkan di sebuah liang di belakang rumah. 

Komunikasi itu diceritakan pengacara Haposan Sihombing saat mendampingi kliennya, Agus, menjalani rekonstruksi Senin (6/7/2015). Jasad Engeline dilipat lalu diikat sebelum dibungkus untuk dikuburkan. 

Saat mengangkat jenazah Engeline menuju liang yang sudah disiapkan atas perintah Margriet, Agus sempat terjatuh.

Sementara Margriet sudah terlebih dahulu berada di lokasi liang untuk mengubur.

Jasad Engeline yang diletakkan Agus sempat diubah posisinya oleh Margriet. 

Setelah itu Agus diperintahkan untuk mengubur Engeline. Margriet tak ikut dalam rekonstruksi tersebut karena menolak dan posisinya digantikan penyidik.

Liang untuk mengubur jasad Engeline, kata Haposan, ditutupi bambu, baru di atasnya diletakkan keranjang.

Liang itu persis di depan kandang ayam. Saat itu, liang dalam kondisi basah padahal tidak sedang musim hujan. 

Haposan enggan berspekulasi apakah basahnya liang untuk mengubur jenazah Engeline untuk mengaburkan bau busuk atau tidak.

Haposan menduga yang menyiram liang tersebut adalah orang yang tinggal di rumah itu.

Sundut Rokok

 Margriet Christina Megawe (60) memilih menginjak tubuh Engeline, anak angkatnya berusia delapan tahun, untuk memastikan sudah meninggal atau belum.

Hal demikian disampaikan oleh Haposan Sihombing selaku kuasa hukum tersangka Agus Tay Hamba May (25) saat berada di Mapolda Bali, Denpasar, Rabu (8/7/2015). Baik Agus dan Margriet sudah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Engeline

"Agus disuruh menginjak apakah sudah mati apa belum. Tersangka Agus tidak mau menginjak dan kalau tidak salah yang menginjak itu Ibu MM (Margriet Megawe) dengan barang bukti sandal warna putih yang talinya, dasarnya warna biru. Itu juga merupakan barang bukti. Diinjaknya sudah dalam keadaan dibungkus," kata Haposan.

Selain menginjak, Margriet menyundut tubuh bocah itu dengan rokok Agus sebelum dibungkus.

Rokok Agus yang dipakai itu sebenarnya sempat dibuang sebelumnya.

"Sebelum dibungkus (jenazahnya, red) si Agus disuruh merokok. 'Kamu rokok dulu Gus', kata Margriet. Agus menyalakan rokok dan tiba-tiba dibuang dekat pintu dan diambil oleh Bu Margriet.

Kata Bu Margriet, 'Gus, kamu sulut dong, sudah mati apa belum.' Nah, Agus enggak mau dan Bu Margriet sendiri yang menyundut," tambah Haposan.

Haposan memaparkan kronologi pembungkusan jenazah Engeline, mulai dari Margriet mengambil boneka milik Engeline hingga mengambil tali warna biru yang identik dengan tali yang ditemukan di kamar Margriet. Hal ini dinilai pihak Agus sebagai petunjuk.(Kontributor Kompas.com/Sri Lestari)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini