TRIBUNNEWS.COM.BANDUNG,– Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar berbagi pengalamannya menggunakan Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Ia menilai, jalan sepanjang 116,75 KM itu sangat nyaman digunakan. Bahkan, jalannya lebih bagus dari Tol Cipularang.
“Saya sudah cek beberapa kali. Jalannya enak, lebih bagus dibanding Cipularang. Tapi karena jalannya lurus, menjadi cepat letih,” ujar Deddy Mizwar di Balai Kota Bandung, Selasa (7/7/2015).
Sebenarnya, menurut Deddy, Pemprov Jabar pernah membahas untuk melengkapi jalan Tol Cipali dengan pengejut. Namun karena jalan tersebut sangat diperlukan untuk kelancaran mudik, jalan tol terpanjang di Indonesia ini pun diputuskan untuk digunakan terlebih dahulu tanpa pengejut.
Untuk itu, Deddy mengimbau para pengendara yang akan melalui tol Cipali memperhatikan beberapa tips. Pertama, cek kendaraan. “Pastikan kendaraan yang akan digunakan dalam kondisi baik dan prima,” ucapnya.
Kedua, kondisi fisik pengemudi harus segar, prima, dan sehat. Ketiga, taati seluruh peraturan lalu lintas termasuk daya tamping kendaraan. Jangan sampai, sambung Deddy, terjadi kelebihan penumpang seperti yang terjadi pada kecelakaan terakhir.
“Yang terakhir, jangan lupa membaca ‘bismillah’,” ujar aktor senior tersebut.
Mengenai lokasi istirahat, saat ini, setiap 30 KM sudah dilengkapi rest area yang bisa digunakan. Dari pantauan terakhirnya, ada delapan rest area, terdiri dari empat rest area ke arah timur dan empat lagi ke arah barat. Untuk kebutuhan mudik, delapan rest area tersebut dinilai cukup.
“Intinya perhatikan kondisi kendaraan, jalan, maupun tubuh si pengemudi. Karena kecelakaan pada umumnya disebabkan oleh human error,” tuturnya.
Dari catatan Polda Jabar, hingga Juni 2015, terjadi 30 kecelakaan di Tol Cipali. Sedangkan kecelakaan tragis terakhir terjadi Senin (6/7/2015).
Sebanyak enam penumpang Daihatsu Gran Max tewas setelah minibus itu menabrak truk tangki yang berhenti di bahu jalan Tol Cipali Kilometer 178. Sedangkan lima penumpang lain di minibus itu terluka parah.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Mudik dan Arus Balik
Penulis : Kontributor Bandung, Reni Susanti
Editor : Bayu Galih