TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO - Field Public Government and Affairs PT Tripatra, Budi Karyawan, tidak mengetahui penyebab utama keurusuhan oleh pekerja di PT tersebut.
Menurutnya, tidak masuk akal jika disebabkan karena satu pintu.
“Masak gara-gara satu pintu sampai menghancurkan mobil dan kantor. Kelihatannya spontanitas, tapi saya tidak tahu di baliknya ada yang mendalangi atau tidak,” ujar Budi saat dihubungi Surya melalui sambungan ponselnya, Sabtu (1/8/2015) malam.
Untuk mengungkap penyebab peristiwa tersebut, Budi berharap penuh pada hasil investigasi pihak kepolisian yang sejak siang tadi melakukan olah tempat kejadian perkara dan memberi garis polisi gedung kantor yang rusak.
Mengenai kerugian materiil yang ditanggung pihaknya, Budi belum menghitungnya. Namun, berdasar laporan dari pekerja yang biasa di kantor, ada penjarahan.
Saat kerusuhan itu, para pekerja yang ikut aksi juga mengobrak abrik ruang kantor.
“Ada laporan laptop dan beberapa ponsel karyawan di kantor banyak yang hilang,” ujarnya.
Paska kerusuhan itu, kantor PT Tripatra mengalami kerusakan parah, namun, pekerja tidak sampai merusak area pabrik. Sementara, Budi juga belum mengetahui barang kantor yang hilang.
“Tadi kantor rusak, kaca pecah, pintu di rusak, bagian dalamnya diobrak abrik,” urainya.
Untuk sementara, pihak PT Tripatra akan meliburkan para pekerja hingga ada hasil penyidikan dari pihak Polres Bojonegoro. “Mulai besok libur semua, sampai menunggu hasil selesai penyidikan polisi,” ujarnya.