Tugasnya mengurusi persenjataan di kapal induk tersebut.
Meski telah tinggal di Amerika, hubungan Heru dengan keluarganya di Cilacap tak pernah putus.
Bahkan, pernah beberapa tahun yang lalu ia mengunjungi keluarganya yang berada di kabupaten yang berbatasan dengan Ciamis, Jawa Barat, itu.
"Selain di Cilacap, dia juga mempunyai keluarga di Surabaya, yakni kakaknya. Kemarin kakaknya itu datang menyambut kedatangan Heru di Bali," ucap seorang prajurit TNI AL lainnya, yang juga keberatan disebut namanya.
Selama pertemuan di atas geladak kapal induk itu, menurut prajurit TNI itu, Heru beberapa kali mengungkapkan kecintaannya pada Indonesia.
Heru mengatakan, kendati statusnya sudah menjadi warga negara Amerika, ia mengakui juga mencintai Indonesia.
“Heru bilang dirinya sudah beberapa kali berkunjung ke Cilacap, terutama saat libur atau cuti. Hubungan Heru dengan keluarganya di Cilacap masih terus terjalin hingga kini,” kata prajurit AL itu.
Dalam tugasnya sebagai prajurit di kapal USS Bonhomme Richard (LHD 6), Heru sudah terlibat dalam beberapa misi yang diadakan Armada ke-7 US Navy yang berpangkalan di Sasebo, Jepang.
Kendati memiliki kemampuan sebagai kapal serang amfibi, namun misi-misi USS Bonhomme Richard (LHD 6) lebih banyak terkait kemanusiaan.
Satu di antaranya adalah ikut membantu korban tsunami di Aceh beberapa waktu silam.
Kapal induk tersebut setidaknya membawa 3.000 personel US Navy, termasuk 1.800 personel marinir dari United States Marine Corps (USMC). Kapal ini juga dilengkapi dengan pesawat tempur jenis AV-8B Harrier sebanyak lima unit, helikopter jenis MV-22B Osprey (42 unit), helikopter jenis AH-1W Super Cobra (6 unit), helikopter angkut jenis CH-53E Super Stallion (5 unit), dan helikopter untuk SAR jenis MH-60S Sea Hawk.
Heru sendiri rencananya akan berada di Bali hingga tanggal 4 Agustus 2015 ketika kapal induk tersebut akan meninggalkan Pelabuhan Benoa. (*)