Laporan Wartawan Surya, Miftah Faridl
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Pelibatan tokoh masyarakat seperti kepala desa, menjadi strategi marketing PDAM Delta Tirta, Sidoarjo, untuk mengubah cara berpikir masyarakat dari menggunakan air tanah ke air PDAM.
Direktur Pelayanan PDAM Delta Tirta, Bhima Aris Diyanto, Senin (10/8/2015), menyadari tak mudah menyadarkan masyarakat untuk menggunakan layanan air bersih PDAM, karena selama ini mereka masih mengandalkan air tanah.
Menurut Bhima masih sedikit warga Sidoarjo terlayani jaringan air besih PDAM Delta Tirta. Selain faktor lebih suka menggunakan air tanah, pembangunan infrastruktur jaringan pipa menjadi kendala lain karena ongkosnya mahal.
"Banyak faktor yang mempengaruhi pelayanan kami. Satu di antaranya kebiasaan warga dalam memanfaatkan air tanah atau sumur," ungkap Bhima sambil mengamini wajar jika masyarakat lebih memilih air tanah di Sidoarjo karena jernih dan bagus.
Maka, sejak tahun lalu Bhima sudah mendekati tokoh masyarakat dan kepala desa sebagai 'marketing' untuk menarik pelanggan baru PDAM Delta Tirta. Ia berharap banyak warga desa tertarik memanfaatkan air PDAM.
Bhima menargetkan, dalam setahun ada lima ribu sampai tujuh ribu pelanggan baru melalui strategi marketing dengan melibatkan tokoh masyarakat di Sidoarjo ini.
"Pendekatannya memang kultural. Kita tidak bisa memaksa warga untuk pakai air kita. Tapi kita juga memberikan edukasi ke warga bagaimana memperlakukan air tanah. Lambat laun bisa habis. Air tanah belum terjamin kalau untuk dikonsumsi," sambung Bhima.
Pada tahun ini, edukasi warga melalui kepala desa yang menjadi garda terdepat sosialisasi air PDAM diklaim Bhima sukses. Beberapa wilayah seperti di Sidoarjo Kota dan Sedati banyak warga mendaftar menjadi pelanggan baru PDAM.
Awal 2015, Bhima mengungkapkan, ada sekitar dua ribu warga yang mendaftar. Dari 2,25 juta jiwa penduduk Sidoarjo, hanya 786 jiwa atau 34,92 persen saja yang menikmati air bersih PDAM Delta Tirta.