Ketua Jurusan Teknik Mesin, ITS, Bambang Pramujati, mengatakan, World Solar Challenge merupakan kompetisi internasional mobil bertenaga surya yang diikuti beberapa perguruan tinggi dan perusahaan besar di dunia yang peduli terhadap permasalahan lingkungan.
Diungkapkannya, sebagai kontingen tunggal dari Indonesia, ITS tetap optimis dapat menjuarai kompetisi ini.
“Untuk mencapai finish diperlukan kecepatan kurang lebih 100 km per jam dalam jarak 3.000 kilometer. Tapi WW5 ini sudah mampu mencapai kecepatan 150 km per jam,” tandas Bambang.
Perlu diketahui, pada tahun 1993 ITS mobil bertenaga surya ini yang diberi nama Widya Wahana I. II, dan III ini berhenti karena tak ada yang mengurusya.
Namun pada tahun 2012, mobil tenaga surya Widya Wahana kembali aktif dan diberi nama Mobil Tenaga Surya Sapu Angin Surya.
“Tahun 2012 itu pertama kali diikutsertakan dalam perlombaan. Tapi tidak sampai pada tahap final. Hanya sebagai peserta saja,” ungkap Bambang.