TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Putu Hadi Kusuma (35) tewas usai tertembak senapan gas miliknya sendiri, Kamis (13/8/2015). Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.00 Wita di UD Krisna servis AC, tempatnya bekerja.
Kapolres Buleleng, AKBP Kurniadi mengatakan, tidak ada saksi mata yang mengetahui persis peristiwa tersebut. Sehingga polisi kesulitan untuk melakukan penyelidikan.
Dari keterangan adik korban yang diberikan di Mapolsek Celukan Bawang, diketahui korban yang juga merupakan karyawan di tempat tersebut ketika itu hendak menembak ular piton yang masuk ke dalam kantor.
Namun, saat itu senapan gas yang digunakannya tidak dapat menyala.
Ia lantas memeriksa senapan itu dengan cara melihat ujung senapan.
Posisi senapan dipeganya berdiri dengan moncong langsung mengarah ke matanya. Dan tiba-tiba senapan itu meletus dan peluru menembus alis matanya.
“Tidak ada saksi mata yang mengetahui kejadian itu. Tapi tadi adiknya datang ke Polsek Celukan Bawang, kasih keterangan kalau ketika itu korban akan menembak ular yang masuk ke kantornya. Tapi senapan tidak menyala, dia kemudian memeriksa dan saat diperiksa itu tiba-tiba meletus,” ujarnya.
Rekan-rekan korban yang mendengar bunyi letupan senapan lantas bergegas menuju lokasi suara tembakan.
Mereka mendapati korban telah terkapar di lantai sembari berteriak-teriak meminta tolong.
Korban lantas dilarikan ke RSUD Buleleng untuk mendapatkan penanganan medis. Namun, karena kondisi korban ketika itu cukup parah, lantas dirujuk ke Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar.
Peluru yang menembus pelipis mata korban itu bersarang ke otaknya. Ia akhirnya meninggal dunia karena pendarahan pada bagian otaknya.(*)