TRIBUNNEWS.COM. SRAGEN– Polres Sragen terus mengembangkan pengusutan untuk menguak mata rantai sindikat begal motor sadis yang digawangi oleh Topa (25), warga Dukuh Karangasem, Kecamatan Tanon.
Dari penyelidikan sementara, jaringan Topa yang tertangkap dan sempat tertembak akhir pekan lalu itu, polisi mengendus ada indikasi sindikatnya melibatkan oknum perangkat desa asal Gemolong.
“Iya, ini masih terus kita dalami dan kembangkan. Informasi yang kita terima, memang mengarah adanya keterlibatan oknum perangkat desa asal Gemolong. Tapi akan kita selidiki dulu,” papar Kapolres Sragen, AKBP Ari Wibowo melalui Wakapolres, Kompol Yudy Arto Wiyono, Rabu (19/8/2015).
a mengatakan saat ini tim masih mengintensifkan penggalian keterangan dan penyelidikan terhadap tersangka Topa yang sempat terluka tembak karena melawan saat hendak ditangkap. Dari hasil pengusutan, tersangka diyakini memang tidak sendirian tapi melibatkan pelaku lain.
Perihal, oknum perangkat desa itu, menurut informasi sementara, sang perangkat juga sudah masuk daftar residivis. Berdasarkan catatan Joglosemar, oknum yang terindikasi terlibat pada jaringan Topa mengarah pada Ngat (42) warga Jenalas, Gemolong yang yang diketahui sempat menjabat sebagai Kadus di wilayah Kalijambe.
Tersangka pernah dibekuk sekitar dua tahun silam karena terbukti bertindak sebagai penadah motor curian yang digawangi oleh pelaku bernama Gendro. Indikasi keterlibatan perangkat desa itu juga dibenarkan Kasat Reskrim AKP Windoyo.
Ia menyampaikan pascapenangkapan Topa akhir pekan lalu, pihaknya masih terus mengumpulkan data untuk melacak keberadaan pelaku lainnya. Ia juga sempat menyebut memang ada indikasi mengarah pada keterlibatan oknum perangkat desa dalam sindikasi tersebut.
“Tapi ini masih terus kita selidiki. Mudah-mudahan bisa segera tertangkap pelaku lainnya,” jelasnya.
Seperti diberitakan, Topa digerebek di sebuah rumah yang diduga menjadi markas sindikat begal motor sadis, di Desa Jenalas, Gemolong, Jumat (14/8/2015) pagi.
Pelaku tertangkap seusai beraksi membegal sepeda motor Honda Vario AD 5363 UN milik Ninik Suparni (53), warga Dukuh Lemahbang RT 3, Karanganyar, Sambungmacan, Kamis (13/8) malam pukul 21.30 WIB.
Ninik yang petang itu naik motor sendirian, dihentikan Topa di wilayah Pungkruk, Sidoharjo. Saat menghentikan, Topa berpura-pura menumpang sampai Jembatan Gawan. Akan tetapi, sampai di Gawan, pelaku malah terus menjalankan motor dan sesampai di jalan sepi Karangwaru, Plupuh, ia langsung menendang dan memukul Ninik serta membawa kabur motornya.(Joglosemar/Wardoyo)