News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pasca-kontak Senjata, Desa Pulo Meuria Aceh Mencekam, Warung Kopi Pun Tak Berani Buka

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, ACEH -Paska-kontak tembak antara tim Polisi Daerah (Polda) Aceh dengan kelompok bersenjata pimpinan Ridwan, situasi di Desa Pulo Meuria, Kecamatan Geureudong Pae, Aceh Utara, Kamis (20/8/2015) mencekam.

Tidak ada lagi polisi di kawasan desa tersebut.

Kepala Desa Pulo Meuria, Ramli Jalil yang dihubungi Kompas.com, menyebutkan saat ini masyarakat tidak berani keluar rumah.

Warung kopi atau warung lainnya di desa itu juga tidak buka untuk umum seperti hari biasanya.

“Kalau warung kopi, misalnya, hanya dibuka pintunya saja. Tidak ramai seperti biasanya,” kata Ramli.

Ridwan merupakan Ketua Pemuda di Desa Pulo Meuria. Sebelumnya dia bekerja sebagai penjual buah sawit.

Di lain waktu, dia membelah kayu di hutan dan menjualnya untuk masyarakat.

Saat ditanya apakah jenazah Ridwan akan dimakamkan di desa tersebut, Ramli mengaku belum tahu.

Pihak keluarga belum mengabarkan di mana lokasi jenazah akan dimakamkan,

“Saat ini di rumah duka ada beberapa warga dan keluarganya di sana. Saya belum tahu dan belum berani menanyakan di mana akan dimakamkan,” tutur Ramli.

Hingga berita ini dikirim, jenazah masih divisum di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ridwan tewas dalam kontak tembak dengan polisi.

Bersama Ridwan ditemukan senjata api jenis AK 56 dengan dua magazen masing-masing berisi 30 butir peluru dan 26 butir peluru.

Ridwan diduga anggota dari Din Minimi, pria yang paling dicari di Aceh karena diduga terlibat sejumlah kasus kriminal bersenjata api.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini