TRIBUNNEWS.COM, PAREPARE - Wali Kota Parepare provinsi Sulawesi Selatan, Taufan Pawe,merespon bencana kebakaran yang terjadi di Cempae, Kelurahan Wattang Soreang pekan lalu. Selang sehari setelah melakukan kunjungan ke lokasi bencana, Taufan kembali mendatangi para korban yang kini ditampung di tenda pengungsian, Minggu, 6 September.
Kunjungan ini dilakukan Taufan usai mengikuti Senam Peduli di Lapangan Andi Makkasau. Mengendarai motor Harley Davidson miliknya, Taufan tiba di Cempae sekitar pukul 09.00 Wita.
Taufan terlihat sengaja memanfaatkan libur akhir pekannya, untuk memantau langsung kondisi terkini para korban yang jumlahnya terdiri 14 kepala keluarga (KK) dan 48 jiwa.
Dalam kunjungan tersebut, Taufan didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Parepare, Hj Erna Taufan, dan pimpinan SKPD lingkup Pemkot Parepare. Taufan menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp77,5 juta.
Untuk KK yang rumahnya rata dengan tanah diberikan bantuan Rp7,5 juta. Bantuan ini diterima langsung enam kepala keluarga yang rumahnya terbakar, yakni Hamka Udin, Arifuddin, Singke, Arifin Nurdin, Marissa dan Dabi.
Taufan juga menyerahkan bantuan untuk lima KK yang rumahnya ikut terbakar, namun masih bisa diselematkan sebesar Rp5 juta untuk setiap KK. Mereka adalah Aco, Amiruddin, Mittakul, Dalle san Hery.
Bantuan juga diberikan kepada tiga kepala keluarga yang ikut menerima dampak dari peristiwa kebakaran yang terjadi 1 September itu. Mereka adalah Muhammad Said, Iskandar san H Baharuddin. Setiap KK diberikan banatuan Rp2,5 juta.
Dua hari sebelumnya, yakni Jumat, 4 September, Taufan juga telah mengunjungi para korban di tenda pengunsian dan menyerahkan bantuan kebutuhan bahan pokok serta pakaian.
Sementara malam harinya Taufan menggelar zikir di Masjid Cempae yang berjarak hanya puluhan meter dari lokasi kebakaran, guna meringankan beban moril para korban. Zikir ini ikut dihadiri Dandim 1405 Mallusetasi, Syarifuddin Sara dan Sekda Parepare, Mustafa Mappangara.
Usai menyerahkan bantuan di Cempae, Taufan melanjutkan perjalanan ke daerah Gedongnge, Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki Barat. Di tempat ini Taufan mengunjungi warganya yang beberapa hari lalu, rumahnya juga terbakar.
Sama di Cempae, warga yang menjadi korban kebakaran di lokasi tersebut, juga diberikan bantuan sebesar Rp.7,5 juta. Usai menyerahkan bantuan, ia berpesan agar bantuan diberikan dipergunakan dengan baik.
Ia kembali minta warga yang menjadi korban bersabar dan melihat bencana tersebut sebagai ujian. Taufan mengatakan, tak ada orang yang menginginkan rumahnya terbakar, namun bencana tak dapat dielakkan.
Ia menghimbau warga untuk terus warpada kebakaran. Dengan kondisi angin yang bertiup kencang di tengah puncak kemarau seperti saat ini, bahaya kebakaran setiap saat terus mengintai.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Ilham Sukardi, mengatakan, instruksi perpanjangan layanan dapur umum dan tenda pengunsian telah diterima pihaknya dari Wali Kota Parepare.
Pemkot Parepare saat ini tengah mengupayakan alokasi bantuan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Rencananya, Senin, 7 September, surat permohonan bantuan akan dikirim ke Makassar dan Jakarta.
"Suranya sudah jadi, tinggal di tanda tangani Pak Wali. Insyaallah sebentar saya antar dan besok kita kirim ke provinsi dan Jakarta, dalam hal ini ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana,” ujar Sukardi di lokasi.
Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Ilham Sukardi, mengatakan, kepedulian BUMN di Parepare terhadap korban bencana kebakaran masih mimim. Hingga saat ini kata dia, BUMN yang peduli kondisi para korban, baru Bank Sulsel.