Laporan wartawan Sriwijaya Post, Evan Hendra
TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Petani karet di Kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan ramai-ramai mengkapur batang karet, Minggu (27/9/2015).
Hal itu mereka lakukan untuk menyelamatkan tanaman karet yang terbakar, dengan harapan agar tanaman bisa pulih kembali dan tidak berjamur setelah terbakar.
Menurut Sancoko (45) warga Kotabaru, lebih dari 80 hektare (Ha) kebun karet warga terbakar.
Hal itu menyebabkan kekhawatiran bagi warga, tanaman mereka akan mati dan tidak mengeluarkan getah lagi.
Salah satu antisipasi yang dilakukan warga adalah dengan mengkapur batang karet setebal mungkin agar tanaman tidak berjamur dan mati.
"Tidak ada cara lain. Satu-satunya cara adalah dengan mengkapurnya. Api sangat cepat membakar kebun karet warga yang tidak diketahui asalnya," katanya.
Pemadaman juga hanya bisa dilakukan dengan cara manual, yakni memukulkan dedaunan ke kobaran api serta menjauhkan ranting dan daun kering dari jangkauan api agar tidak kebakaran tidak meluas.
"Namun apa yang dilakukan masyarakat sia-sia dan tidak mampu memadamkan api. Api begitu cepat membakar kebun warga. Yang bisa dilakukan petani saat ini hanya berdoa saja," katanya sedih.