Laporan Reporter Tribun Jogja, Anas Apriyadi
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kemarau ekstrem akibat El Nino di Bantul tidak hanya berdampak pada ketersediaan air bagi pertanian.
Pada pertanian bawang merah, meski ketersediaan air relatif tercukupi, justru petani dipusingkan dengan serangan penyakit yang menyerang serentak ratusan hektare lahan pertanian bawang hingga gagal panen.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Bantul, Suroto menjelaskan, serangan penyakit tersebut terjadi merata pada semua wilayah di Bantul yang menjadi sentra bawang seperti Kretek, Sanden, Srandakan dan sebagian Pundong.
"Banyak yang kena. Mungkin hanya 30 persen yang panen normal, dari luasan sekitar 500 hektare," ungkapnya
Serangan hama yang mulai terjadi beberapa minggu ini ditandai dengan daun yang berbintik dan bertotol-totol. Kemudian lama kelamaan mengering sebelum umbi bawang sempurna.
Selengkapnya simak di halaman 5 Tribun Jogja edisi Senin (28/9/2015). (tribunjogja.com)