Laporan wartawan Tribun Jambi, Bandot Arywono
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Jumlah penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Provinsi Jambi meningkat drastis sejak terjadinya kabut asap yang menyelimuti.
Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, sejak Agustus hingga minggu ketiga September tak kurang sebanyak 10 ribu orang warga terserang ISPA setiap minggunya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Andi Pada mengatakan total dari Agustus hingga minggu ketiga September tercatat kasus ISPA mendominasi yakni sebanyak 60 ribu lebih warga Jambi yang terserang ISPA.
"Baru Minggu ketiga September kasus ISPA sudah mencapai 31 ribu, sementara di Bulan Agustus ada sebanyak 29 ribu. Jadi totalnya dari Agustus hingga minggu ketiga September sudah sebanyak 60 ribu," kata Andi Pada, Senin (28/9).
Dia bilang sejak kabut asap terjadi di Jambi jumlah penderita ISPA meningkat drastis, jika biasanya per minggu penderita ISPA hanya 6 ribu sampai 8 ribu setiap minggunya, sejak kabut asap Agustus lalu meningkat menjadi 10 ribu kasus tiap minggunya.
Meningkatnya jumlah penderita ISPA satu diantara faktornya yakni kualitas udara Jambi yang sudah berada di level tidak sehat.
Meski kondisi udara tidak sehat namun menurut Kadinkes belum ada anjuran untuk mengungsi dari Kota Jambi.
"Anjuran kita kurangi aktivitas di luar ruangan, jika beraktivitas di luar ruangan kita sarankan menggunakan masker," katanya.
Jumlah penderita terbanyak sebut Andi Pada masing-masing yakni di Kota Jambi, Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur dan Muaro Jambi.
Sementara itu Penjabat Gubernur Jambi, Irman pada rapat koordinasi penanganan bencana asap di posko darurat asap di Bandara Sultan Thaha, Senin (28/9/2015) pagi mengatakan agar Dinas Kesehatan memprioritaskan penanganan ISPA di Jambi.
"Kita minta ini diprioritaskan, kalau memang ada kekurangan obat-obatan atau peralatan lain kita usulkan ke pemerintah pusat. Karena ISPA ini dampak dari asap," katanya.
Dia mengatakan Pemerintah Provinsi Jambi melalui Satgas Penangulangan Bencana Asap Provinsi Jambi telah berupaya untuk meminimalisir kebakaran dan juga dampak akibat asap.
"Kemampuan kita terbatas, kita berdoa semoga Allah menurunkan hujan cukup deras dan lama sehingga api bisa padam dan dampak asap bisa terhenti," kata Irman.
Pada rapat kemarin juga dikeluhkan tidak aktifnya kepala SKPD di lingkup Pemprov Jambi di dalam Satgas. BPBD Provinsi Jambi, dan Dinas Pendidikan, maupun beberapa dinas terkait tidak aktif.
"Saya minta nanti kalau memang ada yang tidak aktif dilaporkan ke saya, bukan waktunya hanya nempel nama saja dalam Satgas," kata Irman. (*)