Tiga pasang sapi miliknya itu sedang diturunkan dalam Karapan Sapi Tradisional memperebutkan piala bergilir Presiden RI 2015, di Stadion R Soenarto Hadiwijoyo, Pamekasan, Minggu (1/11/2015).
Menurut Sahrul, dari 24 pasang sapi karapan yang diadu saat ini, sebagian besar pemiliknya orang lama.
Artinya, walau nama sapi karapannya berganti-ganti tiap tahun, tapi pemiliknya tetap mereka yang selama ini pecinta sapi karapan.
Diakui, dirinya memiliki kecintaan terhadap sapi karapan sejak kecil, ketika masih duduk di bangku SD.
Sebab orang tuanya juga memiliki sapi karapan yang sering diikutsertakan dalam ajang karapan sapi, dari tingkat kecamatan, kewedanan, kabupaten hingga tingkat Madura, seperti sekarang ini.
Dikatakan, pada Karapan Sapi se Madura 2014 lalu, sapi karapan Prabu Siliwangi miliknya berada di urutan Juara II golongan menang.
Sedang pada 2013 lalu, sapi karapan Roda Emas miliknya menduduki urutan Juara II.
untuk satu pasang sapi karapan ini, biayanya cukup mahal. Dalam sehari makan minum dan jamu yang diberikan kepada sapi karapan, berkisar Rp 150.000.
Belum termasuk biaya ketika sedang ikut karapan, yang mengerahkan kru sebanyak 20 – 30 orang yang menjadi pendukung dan mengawal sapi di lapangan.
Diungkapkan, ketika sapi karapannya yang diadu pada ajang bergengsi ini tidak juara, ia hanya berpikir bukan rezekinya dan berharap pada ajang tahun berikutnya bisa menang, sehingga ia mengikut sertakan lagi sapi karapannya.
Hal senada diungkapkan, Fandi (35), warga Sumenep, pemilik dusa pasang sapi karapan. Selama ini ia pasangan sapi miliknya hanya masuk nominasi saja di setiap karapan sapi tradisional tingkat Madura.
“Pada 2014 lalu, pasangan sapi kami hanya berada di urutan nomor II golongan kalah. Bagi kami tidak masalah. Dan kami berharap pada ajang kali ini bisa masuk urutan atas. Dan seandainya tidak lolos, tahun depan kami akan ikut lagi,” kta Fandi, pemilik sapi karapan La Nyalla.
Selain mendapatkan piala, bagi juara pertama akan mendapatkan sebuah mobil.
"Mungkin mobil bagi merteka bukan tujuan utama, tapi gengsinya. Nilai jual sapi kalau udAh juAra mencapaI ratusan juta bahkan bisa milyaran," imbuh Wahyudi. (yoni/muchsin)