Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Muhammad Hadi
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Pihak PT Bank Bukopin cabang Banda Aceh menggandeng komunitas Aceh Bus Lovers dalam mempromosikan kartu ATM Co-Branding.
Pimpinan Cabang PT Bank Bukopin Banda Aceh, Riza Prapanca menyerahkan secara simbolis ATM tersebut yang diterima Humas ABL, Gibran di kantor bank setempat, Rabu (4/11/2015).
Saat ini sudah 33 komunitas atau perusahaan yang sudah melakukan kerjasama ATM Co-Branding dengan Bank Bukopin.
Di antaranya komunitas motor R25, Toyota Kijang Club Indonesia, dan Honda CBR. Aceh Bus Lovers yang merupakan komunitas ke 33 tergabung dalam kerja sama ATM Co-Branding Visa Bank Bukopin.
Pimpinan Cabang PT Bank Bukopin Banda Aceh, Riza Prapanca mengatakan kartu ATM Co-Branding dapat digunakan untuk pembayaran atau penarikan di semua jaringan ATM perbankan, dan dapat juga digunakan saat ke luar negeri.
Yaitu dengan cara satu hari sebelum ke luar negeri, nasabah diminta untuk mengkonfirmasi ke pihaknya untuk dibukakan status visa agar dapat digunakan selama berada di luar negeri.
"Tampilan bagian depan kartu dapat dibuat sesuai permintaan nasabah, dan fungsi kartunya juga sama seperti ATM bank lain. Ini kepercayaan yang diberikan kepada kami, dan kedepan kami berharap dapat memberikan yang lebih baik lagi kepada para nasabah," ujar Riza.
Kartu ATM Co-Branding, kata Riza, khusus menyasar komunitas dan perusahaan. Selain itu kartu ini juga unik, karena nasabah dapat menempatkan identitas maupun gambar komunitasnya pada bagian depan kartu.
Nasabah dalam hal ini juga dapat mendesain sendiri kartu ATM sesuai keinginan, sepanjang tak mengandung unsur suku, agama, dan ras (SARA) serta pornografi.
Humas ABL, Gibran mengatakan, pihaknya sangat senang bisa bekerjasama dengan Bank Bukopin. Ia mengaku komunitasnya sering bekerjasama dengan berbagai pihak bila ada kegiatan.
Komunitas ini mengaku suka melakukan perjalanan dengan bus. Apalagi, Aceh punya bus yang cukup nyaman dengan fasilitas terbaik di Indonesia.
Mereka juga sering menggelar kegiatan sosial, seperti santunan anak yatim dan lain-lain.
"Komunitas kami terhubung dengan komunitas yang sama di luar Aceh. Kami juga mengetahui bila ada kecelakaan bus, karena saling berbagi informasi antarkomunitas. Kalau ditanya kenapa bergabung dengan komunitas ini, ya susah juga jawabnya. Yang jelas kami senang bergabung di komunitas ini," ujar Gibran yang didampingi rekan-rekannya.