Untuk pendidikan, Naryo sekolah di SDN 01 Ngabang, SMPN 02 Ngabang, dan tamat di SMAN 01 Pontianak.
Disinggung tentang rumah tangganya, Naryo menegaskan sejak menikah pertama pada 1999, tidak pernah ada keributan di rumah tangganya.
Kalau pun pada akhirnya, bercerai dengan istri pertama, itu bukan karena dirinya bertengkar dengan sang istri.
"Hanya, istri pertama saya itu tidak mau dimadu. Dia mengalah, lalu minta cerai. Dia (istri) bilang, biarlah Mama mengalah, asal Papa bahagia," kenangnya.
Ia mengakui, banyak pandangan masyarakat yang miring terhadapnya karena memperistri sembilan perempuan.
Itu juga yang membuat dirinya menuliskan prinsip hidup di depan rumahnya.
Prinsip yang dipegang teguh Naryo itu adalah Jangan Menilai Orang Dari Omongan Orang Lain.
"Selama saya punya istri banyak ini, banyak yang mengatakan saya tuntut ilmu. Saya tegaskan, itu semua hanya omong kosong. Intinya kenapa saya banyak istri, hanya karena ikuti kakek saya. Mungkin ini garis keturunan juga dan saya hanya merasa nyaman menjalaninya," imbuhnya.
Ketika ditanya bagaimana menjaga rumah tangganya tetap harmonis dalam kehidupan sehari- hari, Naryo menuturkan yang terpenting adalah keadilan.
"Bagaimana saya menjaga keharmonisan, segala sesuatu yang saya berikan selalu adil. Tidak ada saya dibeda-bedakan. Begitu juga dengan anak-anak," ujarnya.
Keadilan itu juga yang diberikannya dalam memberikan nafkah batin.
Ia pun merasa bahagia jika melihat istri-istrinya bersama-sama melahirkan.
Ketika mereka melahirkan sama-sama, istri-istri Naryo itu tak sungkan berbagi air susu ibu (ASI), untuk bayi-bayinya.
"Jadi tidak ada istri spesial. Semuanya sama," tegasnya.