Laporan Wartawan Tribun Sumsel, M Syah Beni
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Gagal melakukan penodongan di atas Jembatan Ampera membuat Eko Pujakusuma (17) melompat ke Sungai Musi, Jumat, (13/11/2015).
Eko nekat melakukannya karena takut dihakimi massa saat calon korbannya berteriak dan mengundang perhatian orang yang berada di sekitar lokasi.
Hanya saja usai melompat tersebut Eko langsung diamankan polisi yang telah menunggunya di bawah Jembatan Ampera.
Informasi yang dihimpun Tribun Sumsel (Tribunnews.com network), kejadian itu terjadi sekitar pukul sembilan malam, Kamis (12/11/2015).
Bermula saat Eko dan rekannya Edo hendak menuju ke Jakabaring.
Saat melintas di atas Jembatan Ampera, Eko yang merupakan warga Jalan PDAM Tirta Musi Kelurahan Jaya Kecamatan Gandus ini melihat beberapa remaja putra dan putri sedang berfoto-foto di atas jembatan.
Muncul niat Eko untuk menodong remaja tersebut.
Ia pun langsung menghentikan motornya tidak jauh dari lokasi para remaja yang sedang berfoto.
Temannya, Edo yang ia bonceng langsung mendekati calon korbannya dan berpura-pura meminjam handphone untuk mengecek sim card yang baru ia beli.
"Edo melihat ada kamera di atas tas mereka (korban). Edo lalu memintanya dan langsung diteriaki rampok," ujarnya
Orang-orang yang sedang melintas sontak mendekat ke aras suara teriakan.
Hal ini membuat Eko dan Edo panik dan berusaha melarikan diri menggunakan sepeda motornya.
Belum sempat tancap gas, beberapa orang berhasil menarik baju Eko yang membuat keduanya terjatuh.
Tidak mau jadi bulan-bulanan massa, Edo yang saat itu membawa pisau, lalu menakut-nakuti massa dengan mengibaskan pisaunya dan berhasil kabur.
Sementara Eko tertinggal di atas jembatan dan memilih melompat ke sungai.
"Baju saya ditarik, jadi kami terjatuh. Edo malah meninggalkan saya," jelasnya
Eko sendiri akhirnya diamankan ke Polresta Palembang dalam keadaan basah kuyup.