Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pekerja ekspedisi Tibang Express bernama Somad mengaku bahwa perusahaannya kerap membayar uang pengamanan kepada kelompok Pemuda Pancasila (PP).
Tiap bulannya, uang pengamanan itu diberikan kepada seseorang dengan bukti kwitansi.
"Kami biasa ngasih Rp200 ribu tiap bulan sama orang si Bambang (Pemuda Pancasila). Itulah tadi, tiba-tiba kok ada yang ngutip lagi," kata Somad, Selasa (1/12/2015).
Ia menjelaskan, tak pernah-pernahnya anggota Ikatan Pemuda Karya (IPK) datang meminta uang pengamanan.
Maka dari itu, kata Somad, ketika massa IPK datang, pihak perusahaan menghubungi Bambang anggota PP.
"Karena kita ada kwitansi, kita tunjukkan lah. Terus, pas anggota IPK mau balik, datang orang PP nya," kata Somad.
Tak lama kemudian, bentrokan pun terjadi. Dari pantauan Tribun, Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsekta Sunggal, Inspektur Satu Nur Istiono turun langsung ke lokasi.
Bahkan, seorang petugas TNI berseragam lengkap terlihat menanyai sejumlah pekerja.
Hingga saat ini, situasi di lokasi kejadian sudah aman dan terkendali