Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Taswanda Taryo, mengatakan, pihaknya telah memetakan daerah mana saja di Indonesia yang cocok dan bisa didirikan PLTN dengan kondisi Indonesia yang rentan terjadi gempa.
Wilayah itu berada di Sumatera bagian timur, Kalimantan bagian timur, Kalimantan bagian barat, dan Jawa bagian utara.
"Kami pernah konsultasi dengan Komisi Gempa Indonesia, wilayah yang sudah dipetakan cocok untuk didirikan PLTN karena jauh dari patahan," ujar Taswanda usai menghadiri peringatan 50 tahun reaktor TRIGA di Kantor Batan Bandung, Jalan Tamansari 71, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/12/2015).
Berdasarkan studi kelayakan yang dilakukan sejak era-90, lanjut Taswanda, ada beberapa pilihan lokasi untuk mendirikan PLTN.
Memang diakuinya jika syarat penting untuk membangun PLTN adalah penerimaan masyarakat sehingga pembangunannya urung dilakukan sampai saat ini.
Namun andaikan presiden memberikan lampu hijau untuk go nuklir, Bangka Belitung bisa menjadi satu kandidat.
Keberadaan PLTN di Bangka Belitung bisa memenuhi kebutuhan energi di Pulau Sumatera mulai dari Aceh hingga Bandar Lampung.
"Nanti listriknya sebagian kecil di Bangka. Bila berlebih bisa dimasukkan ke grid Sumatera bahkan bisa sampai ke Jawa," kata Taswanda.
Menurut Taswanda, untuk membangun PLTN setidaknya membutuhkan area seluas 20 hektare meski luas reaktornya sendiri hanya sekitar 5-6 hektare.
Luasnya area PLTN itu untuk pertimbangan safety, security, dan administrasi bahan bakar. Artinya PLTN memang tidak mudah didirikan di tengah kota.
Meski begitu, Taswanda meyakini PLTN itu aman dan bermanfaat.
"Motto PLTN itu harga kompetitif, selamat, dan green," kata Taswanda.