Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubugan dan LLAJ Jatim Sumarsono, menambahkan, menyikapi habisnya bus Pariwisata yang ada di pool, pihaknya telah menyiapkan 608 armada bus cadangan untuk layanan Pariwisata.
"Bus cadangan inilah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat," jelasnya.
Namun, ratusan bus cadangan yang disiapkan tersebut, kata Sumarsono tidak serta merta bisa langsung mengangkut penumpang.
Pemiliknya terlebih dahulu harus mengajukan ijin Insidentil, dengan syarat busnya benar-benar dalam kondisi laik jalan dan sopirnya juga layak beroperasi.
"Solusi itu kita ambil, agar jangan sampai ada siswa atau sekolah yang mencari kendaraan liar untuk berwisata," tegas Sumarsono.
Mengacu pada sejumlah pengalaman sebelumnya, habisnya stok bus Pariwisata, membuat sejumlah sekolah memilih menyewa bus liar yang tidak laik jalan dan sopirnya juga tak layak beroperasi.
Padahal, bus Pariwisata biasanya dipakai untuk perjalanan jarak jauh.
Sumarsono mencontohkan kasus kecelakaan bus wisata di wilayah Tutur, Pandaan. Dalam kecelakaan tersebut, lima orang meninggal.
"Ternyata setelah dicek, sopirnya adalah pensiunan Damri, yang sudah lama tak mengemudikan bus. Ini kan bahaya," tandasnya, mengingatkan.