News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kaleidoskop 2015

Raih Prestasi Mentereng Selama 2015 , Kapolda Kalbar Masih Sisakan Kekesalan

Penulis: Novi Saputra
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda Kalbar, Brigjen Arief Sulistyanto (tengah), saat menyampaikan rilis akhir tahun bersama jajarannya di Graha Katulistiwa, Mapolda Kalbar, Rabu (30/12/2015).

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Novi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Kapolda Kalimantan Barat, Brigjen Arief Sulistyanto, mengapresiasi hasil positif yang dilakukan jajarannya selama 2015, namun ada yang masih ia sesalkan.

Keberhasilan yang paling mencolok menurut data adalah menurunnya tingkat kejahatan berdasarkan laporan polisi dan penyelesaian perkara dibanding tahun 2014. "Data yang kami sajikan ini riil," Kata Arief di Markas Polda Kalbar, Rabu (30/12/2015).

Delapan kejahatan antara lain konvensional, transnasional, kekayaan negara, kontijensi, pelanggaran pidana, gangguan terhadap orang, gangguan terhadap barang dan bencana alam.

Dari delapan kejahatan tersebut, pada 2014 tercatat sebanyak 8.302 laporan yang masuk dan diselesaikan 4.614 laporan atau sebesar 55.6 persen, sementara pada 2015 ada 6.170 laporan dan diselesaikan 72.8 persen.

"Turun 2.132 laporan atau 25,7 persen dibanding tahun sebelumnya," imbuh Arief

Arief berujar, kejahatan paling bersinggungan dengan masyarakat yakni kejahatan konvensional yang pada 2015 mengalami penurunan sebesar 2.011 kasus atau 26.2 persen dibanding tahun lalu

Penurunan kejahatan sangat signifikan karena seluruh kepala satuan bersama kepala satuan wilayah dan anggotanya tidak ingin mendapatkan bendera tengkorak bukti mereka tak bekerja maksimal.

"Mereka berlomba-lomba, ada persaingan positif di sini agar tidak dapat bendera tengkorak," beber dia.

Bendera tengkorak dan bendera jempol bagi yang berhasil memenuhi target menjadi agenda rutin setiap tahun di Polda Kalbar. Indikatornya satuan kewilayahan harus mampu menurunkan 15 persen angka kejahatan setiap bulannya, meningkatkan 15 persen penyelesaian perkara, selain pengungkapan juga menggelar operasi preemtif dan preventif yang berkesinambungan ditengah masyarakat.

"Strategi proactive policing sudah berjalan tepat, ini melebihi data rata-rata se-nasional," sambung pria yang menjabat Kapolda Kalbar pada medio 2014.

Sejumlah prestasi juga didapat selama kepemimpinan Arief, yakni empat piagam penghargaan yang menunjukkan kinerja Polda Kalbar semakin baik.

Pertama, Polda Kalbar peringkat keempat dalam Indeks Tata Kelola Organisasi Kepolisian pada 2015; kedua, penghargaan peringkat ketiga dalam akuntabilitas pelayanan publik dengan predikat nilai B yang bersanding dengan Polda Sumsel dan Polda Metro Jaya.

Ketiga, penerapan zona integritas menuju zona bebas wilayah korupsi melalui Polresta Pontianak, dan penghargaan terakhir adalah peringkat pertama dalam pengelolaan keuangan dari pemerintah pusat dari Menteri Keuangan yang diserahkan melalui perbendahaan kantor wilayah Kalimantan Barat.

Untuk pelanggaran yang dilakukan oleh internal juga mengalami penurunan signifikan. Dari jenis pelanggaran tata tertib, disiplin, kode etik dan pidana terdapat penurunan 152 kasus atau 14,7 persen dibanding tahun 2014.

Sanksi yang dijatuhkan berupa Surat Keputusan Pemberhentian Tidak dengan Hormat pada 2015 sebanyak 18 anggota dan 14 anggota mendapat rekomendasi dipecat, sementara pada 2014 sebanyak 16 anggota mendapat Surat Keputusan PTDH dan 24 mendapat rekomendasi pemecatan.

"Kita zerro tolerance, salah ya salah, dijatuhkan hukuman sesuai peraturan dan tingkat kesalahan. Meski mengalami penurunan, namun saya sesalkan masih saja ada yang berbuat kesalahan, lumrahnya manusia," imbuh dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini