Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Jalan berliku masih mewarnai kasus pembunuhan Engeline C Megawe, bocah mungil yang tewas dikubur di belakang pekarangan rumah ibu angkatnya, Margriet C Megawe.
Sidang mendengarkan keterangan dua saksi dari kepolisian I Made Budiasa (Budi Dukun), dan I Nyoman Ardika.
Kedua saksi dihadirkan Tim JPU pimpinan Ketut Maha Agung atas permintaan dari majelis hakim.
Dalam kesaksiannya, Budi Dukun mengaku, tidak mudah dalam pengungkapan kasus tersebut.
Singkatnya, menemukan bahwa memang Engeline dipastikan memang dibunuh.
Sebab, hampir sebulan baru diketahui bahwa ada pembunuhan.
"Waktu itu, dalam penyelidikan saat Engeline hilang ada empat orang di rumah, Agus Tay, Handono, Susiani dan Margriet. Tapi, waktu itu Margriet tidak ada," kata Budi kepada JPU, Selasa (5/1/2016).
Menurut Budi, penemuan mayat Engeline itu dilakukan usai dirinya melakukan sembahyang di rumah.
Dari situ kemudian diketahui, apabila Engeline telah meninggal dan berada di pekarangan rumah di kaja kangin (tenggara dalam bahasa bali).
"Karena semua sudah buntu dan gelap dalam upaya penyelidikan, ada kecurigaan bahwa Engeline memang meninggal," jelasnya.
Sebelumnya pun, Budi, sudah pernah masuk untuk menyelidik pekarangan, tapi tidak menemukan apa-apa tiga hari sebelum ditemukan.
Tapi, keyakinan memang ada di belakang rumah.
"Yakinnya, karena lama tidak ada berita, tidak ada tanda-tanda, tidak ada hujan, sampai disisir di sungai hingga ujung tidak ada," pungkasnya.