Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sepanjang tahun 2015, Polrestabes Semarang mencatat terjadi 10 kali tawuran antar pelajar.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Burhanudin mengatakan meski tak menimbulkan korban jiwa, aksi tawuran tersebut sangat meresahkan masyarakat dan harus dihentikan.
Untuk mengantisipasi terjadinya aksi tawuran, selain kegiatan deklarasi dan silaturahmi, Burhanudin mengatakan akan meningkatkan sweeping di lokasi yang kerap dijadikan tempat nongkrong para pelajar.
"Sweeping di warnet dan tempat nongkrong pelajar akan ditingkatkan," kata Burhanudin saat penandatanganan spanduk deklarasi damai pelajar se-Kota Semarang di Mapolrestabes Semarang, Kamis (21/1/2016).
Burhanudin mengatakan, keberadaan Tim Elang Polrestabes Semarang juga akan menyisir para pelajar yang sering balapan liar.
"Tim Elang sudah beroperasi rutin, jadi konsekuensinya kalau ada pelajar yang melanggar akan ada sanksinya. Harapan kami jangan sampai terjadi," kata Burhanudin.
Sementara itu, perwakilan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid), Paulus Pangka, mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan deklarasi damai para pelajar ini.
"Deklarasi ini jumlah terbanyak, total 187 sekolah dari SMA, SMK dan MA," kata Paulus.
Menurut Paulus, deklarasi ini bisa meminimalisir tawuran dan perilaku negatif pelajar lainnya di Kota Semarang.
"Kami berharap tidak sampai deklarasi saja, tapi komitmen ini terus berjalan," katanya.