Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Dua perempuan paruh baya yang tertembak peluru tajam personel TNI AL masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjungbalai, Sumatera Utara.
"Yang luka masih dirawat intensif, belum tahu bagaimana perkembangan, tapi kondisinya sudah mulai membaik," ujar Komandan Lantamal 1 Belawan, Laksamama Pertama TNI Yudo Margono di Dermaga Lantamal 1 Belawan, Sumatera Utara, Sabtu (23/1/2016).
Baku tembak antara sekoci TNI AL dengan empat kapal motor kayu pengangkut pakaian bekas selundupan menyebabkan satu orang meninggal dunia dan dua perempuan mengalami luka-luka.
"Mereka serang personel, kami sengaja gunakan sekoci karena perairan sedang surut. Apalagi, sekoci lebih lincah untuk mengamankan kapal kayu itu," katanya.
Sebelumnya empat kapal kayu penyelundup pakaian bekas menyerang sekoci Lantamal 1 Belawan gunakan senjata AK 47, akibatnya baku tembak berlangsung di Perairan Panton Bagan, Tanjung Balai, Jumat (22/1/2016) pagi.
Baku tembak antara empat kapal kayu penyelundup pakaian bekas dengan Sekoci berlangsung sekitar 30 menit di tengah laut.
Akibatnya, satu anak buah kapal penyelundup pakaian bekas Aidil Eka Prasetya (39), warga Pantai Burung, Tanjungbalai Selatan meninggal dunia tertembak dibagian wajah.
Sedangkan, dua perempuan yang berada di dalam kapal kayu penyelundup pakaian bekas mengalami luka tembak peluru personel TNI AL adalah Darma (34) dan Patimah (28), masing-masing warga Pantai Olang, Tanjungbalai.
Informasi yang beredar Darma mengalami luka tembak pada jari kiri, antara jari manis dan jari kelingking.
Sementara itu, Patimah (28) mengalami luka tembak pada bagian punggung kiri. Kini keduanya menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Tanjungbalai. (tio/tribun-medan.com)