Laporan wartawan Serambi, Khalidin
TRIBUNNEWS.COM, SUBULUSSALAM - Dua remaja wanita yang tengah mengendarai sepeda motor jenis honda vario BL 3501 RC nyaris tercebur ke sungai akibat kecelakaan saat melintas di atas jembatan darurat di Desa Sikerabang, Kecamatan Longkib, Kota Subulussalam, Sabtu (30/1/2016) sore.
Beruntung, sejumlah warga yang tengah melintas spontan lari mengejar untuk membantu sang pengendara.
Peristiwa tersebut terjadi persis saat Serambinews.com bersama sejumlah wartawan sedang melakukan liputan di sekitar lokasi.
Kala itu, pengendara melaju pelan dari arah Kota Subulussalam menuju Kecamatan Longkib.
Saat melintas di jembatan darurat Desa Sikerabang tiba-tiba kendaraan warna merah hitam ini terpeleset hingga terpental ke sisi kanan jembatan arah Longkib.
Kondisi ini membuat pengendaranya ketakutan dan sempat memegang gas hingga sepeda motor kembali melaju bahkan nyaris 'nyimplung' ke dalam kali yang berada di bawah jembatan.
Sejumlah warga yang melihat kejadian itu langsung berlarian untuk membantu kedua gadis yang terjatuh pada jembatan darurat tersebut.
Meski tidak mengalami luka-luka, namun dua gadis pengendara sepeda motor tampak pucat dan malu saat disapa wartawan.
"Gak tau, tiba-tibaa terpeleset," kata perempuan yang enggan menyebutkan namanya.
Pantauan Serambinews.com di lapangan, pada ruas Subulussalam-Longkib sedikitnya ada enam unit jembatan yang kondisinya rusak parah.
Bahkan satu unit diantaranya kini tidak dapat dilintasi kendaraan yaitu jalan menuju Desa Darussalam. Jembatan yang cukup lapuk dan rapuh itu hanya bisa dilewati oleh pejalan kaki.
Sementara kendaraan harus melintas menerobos arus kali dari samping bawah jembatan yang kondisinya berlumpur.
Nah, pengendara yang terjatuh tersebut tepat pada jembatan darurat yang terbuat dari kayu.
Lima jembatan lainnya berada di sepanjang jalan Sikerabang-Pelayangan.
Kondisi jembatan sebagian besar sudahh hancur total dan kini hanya dibuat jembatan darurat untuk memberikan akses bagi ribuan jiwa penduduk di Kecamatan Longkib.
Berdasarkan catatan Serambinews.com setidaknya ada tiga unit jembatan yang runtuh dan diganti dengan pohon kayu. Lalu dua unit rusak parah termasuk jembatan pelayangan.
"Sudah puluhan tahun jembatan di Longkib ini mulai transmigrasi masuk lah sampai sekarang belum ada bangunaan baru yang permanen," kata Edi Saputra, Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Kota Subulussalam. (*)