Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Bangunan liar yang berdiri di atas tanah milik Kodam I/Bukit Barisan, tepatnya di eks asrama 124 Yon Infantri Jl Cemara/Jl Asrama, Brayan Bengkel, Medan Timur ternyata banyak disewakan oleh oknum-oknum tertentu.
Bahkan, tiap bangunan liar disewakan dengan harga yang bervariasi.
"Kalau saya, tiap tahun bayar Rp 3 juta bang. Saya sudah hampir dua tahun tinggal di sini," ungkap pria bermarga Sihite (30), Sabtu (13/2/2016).
Menurut Sihite, sisa kontraknya tinggal 7 bulan lagi. Ia pun mengaku sempat kaget ketika mendengar rumah sewa yang ditempatinya hendak digusur TNI.
"Saya kebetulan lagi kerja tadi. Dengar rumah mau digusur, ya saya pulang bang. Kan takut juga kalau ada apa-apa sama keluarga saya," ungkap Sihite sembari menggendong puterinya yang masih berusia 2 tahun.
Pria yang bekerja sebagai tekhnisi di Hotel Grand Aston ini mengaku bingung hendak tinggal dimana lagi.
Sebab, di Kota Medan ia tak memiliki kerabat ataupun saudara.
"Saya asli dari Siantar bang. Saya sama istri enggak punya sanak famili. Makanya saya bingung ini, mau tinggal dimana lagi lah kami nanti," ungkap Sihite.
Sementara itu, Asisten Logistik Kodam I/Bukit Barisan, Kolonel Arm Anggoro menjelaskan, tiap-tiap bangunan liar yang tidak memiliki izin akan dihancurkan.
Kata dia, pihaknya sudah memberi waktu agar pemilik bangunan mengosongkan barang-barangnya.(*)