Namun demikian, sejak kepergian Jaka ke Malang 5-10 tahun lalu tingkah laku sosialnya sedikit mengalami perubahan.
Dikatakan Hary, jika yang bersangkutan diundang hajatan yang berhubungan dengan budaya setempat tidak pernah hadir.
Mewakili pemerintah desa Hary mengatakan agar kepolisisan ikut mendekonstruksi pemikiran ekstrem.
Disamping itu, pihaknya juga telah membuka jalur komunikasi dengan para RT dan RW bersama masyarakat tiap bulan.
Sementara itu, Kapolres Klaten, AKBP Faizal, membenarkan ihwal penangkapan tersebut.
Dikatakannya, setelah ditangkap yang bersangkutan dibawa ke Yogyakarta.
"Memang ada penangkapan satu orang dari Ceper, namun kami sendiri belum bisa memastikan itu kelompok Santoso atau Naim. Namun arahnya kesana. Dalam penangkapan, ikut disita pula sejumlah buku dan bukti transfer," katanya. (pdg)