Laporan Wartawan Surya Imam Taufiq
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Slamet (45), warga Desa/Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar memiliki rencana matang saat ingin mengakhiri hidupnya.
Dia menulis nama dan alamatnya di selembar kertas yang ditaruhnya dalam keranjang sepeda pancalnya.
Sepeda pancalnya itu tergeletak di atas jembatan.
Mungkin tujuannya, jika dirinya sudah terjun ke sungai, petugas tak kesulitan menemukan identitasnya.
Begitu dia terjun ke Sungai Brantas, identitas korban dengan cepat bisa diketahui setelah petugas menemukan kertas bertuliskan dentitasnya.
Di kertas itu tertulis: "P. Slamet, Selopuro, Kulon kecamatan".
Akhirnya, petugas menelusuri ke alamat itu.
AKP Muhaimin, Kapolsek Selopuro mengatakan, Rabu (17/2) siang itu, korban datang ke Jembatan Jajar, yang berjarak sekitar 3,5 km dari rumahnya naik sepeda pancal.
Kemungkinan, tulisan itu sudah disiapkan dari rumah.
Tiba di jembatan, yang sepanjang 100 meter dengan lebar sekitar 5 meter itu, korban langsung melompat ke sungai.
Saat melompat itu, Sucipto (55), warga Desa Siraman, Kecamatan Kesamben yang melintas di jembatan, dengan naik sepeda motor mengetahuinya.
"Namun, ia tak sempat mencegahnya karena korban sudah melompat, dengan berdiri di besi yang ada di tepi jembatan," tuturnya.
Peristiwa itu membuat istrinya, Ruliati (40), kaget.