Pasar Langowan, Kabupaten Minahasa juga ditemui penjualan daging yang tak lazim.
"Really its break my heart!!!" Tulis Dian Pratiwi di Facebook sambil mengunggah foto Biawak dan beberapa ekor kucing mati, pada Tribunnews.com ia menjelaskan, Sabtu (26/9/2015).
"Saya fotonya tadi pagi di Pasar Langowan," jawab Dian Pratiwi saat diwawancarai Tribunnews via Facebook Messenger.
Ibu rumah tangga asal Kecamatan Remboken, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara itu mengaku syok dengan apa yang ia lihat di Pasar Langowan Minahasa.
Ia bersama suami dan anak-anaknya lama tinggal di Hamilton, Bermuda.
Yakni sebuah wilayah di seberang laut Britania Raya di Samudra Atlantik bagian Utara. Letaknya sekitar 933 km dari pesisir Carolina Utara, Amerika Serikat.
Ia bersama anaknya kini pulang kampung dan menetap di Remboken.
Saat belanja di Pasar Langowan ia melihat pemandangan yang menurutnya memprihatinkan, ia kemudian memfoto dan mengunggah di Facebook.
Kontan foto tersebut menjadi viral dan mengundang perhatian banyak netizen.
Dalam foto tersebut terlihat dua biawak dengan luka berdarah di kepala sementara berjejer sekitar 7 ekor kucing mati yang sudah hangus atau dihilangkan bulu-bulunya.
Biasanya dua jenis hewan ini akan dimasak rica-rica (masakan dengan banyak cabai).
"Di sini apa-apa jadi lauk makan. Saya saja daging anjing tidak suka makan (di Minahasa masakan daging anjing sudah wajar saking seringnya dimasak dan jadi lauk-red) apalagi ini kucing dan biawak," jelasnya.
Dian mengaku prihatin dengan kondisi ini Biawak yang mulai langka hewan yang seharusnya dilindungi sementara kucing atau anjing adalah hewan peliharaan yang membantu manusia tak selayaknya untuk dijadikan lauk makan.
"Daging kucing per ekor Rp 40 ribu sementara biawak Rp 130 ribu tapi tergantung juga besar dan kecilnya," imbuh Dian.