News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Stres Bunuh Dua Anaknya

Brigadir Petrus: Sudah Saya Bersihkan Bang, Saya Menyerahkan Diri

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua jenazah korban pembunuhan oleh oknum polisi yang merupakan ayah kandungnya, dibawa ke RSUD Melawi. Sejumlah kerabat korban dan anggota polisi tampak menunggu di halaman RSUD Melawi, Jumat (26/2/2016).

TRIBUNNEWS.COM, MELAWI - Peristiwa memilukan terjadi di Kompleks Asrama Mapolres Melawi, Gg Darul Falah, Desa Paal, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Jumat (26/2/2016) dini hari.

Seorang polisi berpangkat Brigadir, Petrus Bakus, tega menghabisi kedua buah hatinya, putrinya, Amora (4), dan putranya, Fabian (3).

Tidak hanya membunuhnya, Brigadir Petrus juga memotong tubuh anak-anaknya menjadi beberapa bagian.

Potongan tubuh dua bocah tak berdosa itu berserakan di atas tempat tidur.

Sementara Windri hendak tidur di kamar yang lain. Antara kamar Fabian dan Amora dengan kamar Windri hanya dibatasi ruang tengah.

Beberapa saat merebahkan badan di kamar, Windri heran karena mendadak tidak ada suara canda tawa anak-anaknya.

Ia pun memutuskan untuk mengecek langsung keduanya di kamar sebelah.

Alangkah terkejutnya Windri, ketika mendapati ada banyak bercak darah di lantai. Ia melihat Amora dan Fabian, dalam keadaan tidak bernyawa di atas tempat tidur.

Ia makin syok karena tubuh kedua buah hatinya dalam keadaan terpotong-potong. Hanya bagian kepala yang masih melekat di badan. Itu pun dengan luka gorok di leher.

Sementara untuk kedua kaki dan tangan, dimutilasi oleh Petrus. Masih di dalam kamar itu juga, Windri mendapati suaminya berbicara sendiri.

"Mereka baik. Mereka mengerti. Mereka pasrah. Maafkan papa ya, Dik," ucap Petrus kepada Windri.

Usai mengucapkan kata-kata itu, Petrus meminta istrinya untuk mengambilkannya air minum. Masih dalam keadaan syok, Windri menuruti permintaan suaminya. Ia pun bergegas menuju dapur.

Saat itulah, Windri memutuskan untuk melarikan diri dan meminta pertolongan warga Asrama Polisi lainnya.

Ia mengetuk pintu Rumah Dinas Anggota Sat Intelkam, Brigadir Sukadi, yang tepat berada di sebelah rumahnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini